✔ 2,07 Persen Atau 3,4 Juta Warga Indonesia Masih Buta Huruf

angka bebas buta huruf di Tanah Air telah ✔ 2,07 Persen atau 3,4 Juta Warga Indonesia Masih Buta Huruf
2,07 Persen atau 3,4 Juta Warga Indonesia Masih Buta Huruf
Gurumaju.com –  Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) mengatakankan bahwa angka bebas buta huruf di Tanah Air telah mencapai 97,93% sehingga sekitar 2,07% atau 3,4 juta warga masih belum mengenal huruf dan belum bisa membaca.

Jumlah buta huruf di Tanah Air terjadi pada usia antara 15 - 59 tahun yang tersebar di 11 provinsi. Sebanyak 28,75% warga di Papua masih belum bisa mengenal huruf dan juga belum membaca, hal tersebut mengakibatkan Papua menjadi provinsi paling tinggi angka buta hurufnya.

Selain Papua, sejumlah provinsi di Indonesia juga masih mengalami buta huruf dan belum bisa membaca. Sebanyak 7,91% di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), 5,15% di Nusa Tenggara Timur (NTT), 4,58% di Sulawesi Barat, 4,50% di Kalimantan Barat, 4,49% di Sulawesi Selatan, 3,57% di Bali, 3,47% di Jawa Timur, 2,90% di Kalimantan Utara, 2,74% di Sulawesi Tenggara, dan 2,20% di Jawa Tengah.

Dilihat dari indeks buta huruf di dunia, menurut riset dari Rektor Universitas Central Connecticut State di New Britain, John Miller, menyampaikan pada tahun 2020 Indonesia masih menempati peringkat 60 dari 61 negara yang berhasil diambil datanya. Riset ini menekankan pada hasil ujian mengenal huruf dan juga melihat karakteristik perilaku terpelajar.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih mengaku perihatin melihat jumlah angka buta huruf di Tanah Air. Dia menyampaikan pemerintah terutama Kemendikbud, Kemenristekdikti, dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) perlu mendukung guna menekan tingginya jumlah warga yang masih buta huruf.
"Program pemberantasan buta huruf ada di Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud, namun yang terus memantau tingkat buta huruf negeri ini yaitu Perpurnas. Sayangnya koordinasi diantara kedua pihak belum terlihat," kata Abdul Fikri.

Salah satu faktor yang menjadi pemicu tingginya angka buta huruf di Tanah Air ialah rendahnya koordinasi antara pemerintah sentra dengan daerah. Seharusnya, pemerintah kawasan saling melengkapi tidak harus terus bergantung dengan pemerintah pusat.
"Faktanya pemerintah kawasan masih sangat tergantung dengan pemerintah sentra terutama dari sisi anggaran, alasannya memang pendapatan orisinil kawasan (PAD) maksimal hanya 10 persen dari anggaran pendapatan dan belanja kawasan (APBN)."
"90% anggaran kawasan selama ini berasal dari pemerintah sentra berupa dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU), dan dana bagi hasil," kata Abdul. Fikri

Setiap tanggal 8 September diperingati sebagai Hari Aksara Internasional, Abdul Fikri berharap di peringatan Hari Aksara Internasional ini menjadi kesempatan bagi pemerintah dan seluruh masyarakat untuk sanggup merenungkan kembali ihwal keaksaraan, termasuk tingginya angka buta huruf di Indonesia.

Sumber : Antara


Perhatian: Sebelum menutup Artikel "2,07 Persen atau 3,4 Juta Warga Indonesia Masih Buta Hurufini, Silahkan Jika ada pertanyaan, saran, atau ingin menunjukkan masukan silahkan menuliskannya di kolom komentar, Admin dengan bahagia hati untuk meresponnya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, Silahkan untuk meng-KLIK tombol Share yang telah Admin sediakan  dibawah ini baik melalui Facebook, Twitter maupun Google Plus Agar Anda juga menjadi orang yang memberi manfaat untuk orang lain...

Sekian dari kami supaya bermanfaat, salam Pendidikan…

Belum ada Komentar untuk "✔ 2,07 Persen Atau 3,4 Juta Warga Indonesia Masih Buta Huruf"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel