✔ Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan Senin, 10 September 2018 Tambah Komentar Edit Baca Juga✔ Metode Pembelajaran Matematika Yang Dianjurkan✔ Einstein Berbicara Pendidikan, Sebagai Intropeksi Para Guru✔ Memperbaiki Gambaran Jelek Guru Matematika Pembelajaran Matematika yang Efektif sudah kita diskusikan sebelumnya, Anda bisa membacanya terlebih dahulu kemudian mambaca yang ini (Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan). 1.Pembangkitan Motivasi menuju Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan Motivasi merupakan kunci dari pembelajaran yang efektif. Gagne (dalam Bigge,1982) menyatakan bahwa motivasi untuk pembelajaran yakni dorongan utama yang menjadikan seseorang terdorong untuk meraih suatu tujuan. Salah satu kendala dalam pembelajaran matematika yakni bahwa banyak siswa yang tidak tertarik pada matematika itu sendiri. Dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan lebih gampang dan bahagia berguru matematika. Motivasi dalam pembelajaran matematika yakni usaha‐usaha untuk menyediakan kondisi‐kondisi sehingga seseorang terdorong untuk berguru lebih baik, dan mensugesti siswa sehingga pada diri siswa timbul dorongan untuk belajar, sehingga diperoleh pengertian, pengetahuan, perilaku dan penguasaan kecakapan, semoga lebih sanggup mengatasi kesulitan‐kesulitan. Tim Instruktur Pemantapan Kerja Guru (PKG) Sekolah Menengah (1994), menyimpulkan sejumlah motivasi yang sanggup dikembangkan di sekolah, yang sanggup dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika di antaranya : Pemberian nilai. Persaingan, di sekolah persaingan sering mempertinggi hasil belajar, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok. Kerja sama, jikalau siswa diminta melaksanakan kiprah bersama‐sama, saling bantu membantu dalam menunaikan kiprah akan mempertinggi kegiatan pembelajaran dan sanggup memupuk kekerabatan sosial yang sehat. Keterlibatan harga diri, bila siswa merasa pentingnya kiprah yang harus diembannya maka ia akan mendapatkan sebagai suatu tantangan dengan mempertaruhkan harga dirinya. Tugas atau pertanyaan yang menantang. Pemberian pujian. Penampilan guru, bahwa guru yang menarik perhatian siswa sanggup mengakibatkan minat yang lebih mendalam terhadap pelajaran yang disampaikan. Suasana yang menyenangkan. Pengertian, ia akan berusaha untuk mencapainya. Tujuan yang menarik bagi siswa yakni motivasi yang sangat baik. Variasi kegiatan belajar, dengan digunakannya bermacam‐macam alat bantu pembelajaran, menceritakan sejarah yang berafiliasi dengan topik, kegiatan laboratorium dan outdoor mathematics membangkitkan minat dalam berguru matematika. Matematika sebagai rekreasi, bahwa pengajaran yang disisipi teka‐teki matematika, permainan dan tebakan yang menyangkut sifat‐sifat matematika sanggup menawarkan pengalaman yang menyenangkan terhadap matematika. Memang membangkitkan motivasi tidak mudah, di bawah ini diberikan beberapa resep dalam pembangkitan motivasi, di antaranya: Usahakan semoga setiap tujuan pembelajaran itu terperinci dan menarik. Usahakan untuk menawarkan motivasi dengan contoh. Guru harus berkompeten dalam matematika yang diajarkannya. Guru harus antusias kepada matematika dan menunjukkan kegemarannya terhadap matematika, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari‐hari. Ciptakan suasana yang menyenangkan. Usahakan semoga siswa sebanyak mungkin terlibat dalam kegiatan berguru mengajar. Hubungkanlah materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. Pujian dan hadiah lebih berhasil untuk mengakibatkan motivasi daripada eksekusi dan celaan. Pekerjaan dan kiprah harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan siswa. Hargailah pekerjaan yang telah dilakukan siswa. Berikanlah kritik dengan senyuman. Usahakanlah semoga selalu terdapat motivasi pada setiap langkah proses pembelajaran. Motivasi merupakan kunci dari pembelajaran yang efektif . Menurut Johnson (dalam Suryanto, 1999) memotivasi sanggup dilakukan melalui beberapa cara, yang resepnya di antaranya yakni sebagai berikut : a. Memotivasi siswa melalui kebiasaan dalam mengajar: Memulai pelajaran sempurna waktu. Mengajar dengan sering berkeliling kelas untuk memantau siswa. Menentukan bahwa pada setiap pelajaran (matematika termasuk di dalamnya trigonometri), buku tulis, pulpen/ballpoint/pensil, kalkulator, buku matematika, sudah di atas meja pada awal jam pelajaran. Menjawab tidak dengan berteriak. b. Memotivasi siswa dengan jalan memakai teknik bertanya yang baik: Gunakan "seni bertanya". Tujukan pertanyaan ke seluruh kelas (semua siswa). Berikan kesempatan kepada siswa waktu yang cukup untuk menemukan balasan sebelum menunjuk siswa yang harus menjawab. Memotivasi siswa melalui kiprah pekerjaan rumah dan tes. Bantulah siswa sehingga memahami semua materi pelajaran yang "abstrak". Berilah kiprah memecahkan kasus yang sesuai dengan kemampuan individual siswa,sehingga siswa berhasil memecahkannya. Berilah pertanyaan yang sesuai dengan kemampuan siswa sedemikian sehingga siswa itu sanggup menawarkan balasan yang benar. 2. Pendekatan Sani Menuju ke Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan Sehubungan dengan betapa pentingnya pembangkitan motivasi dalam pembelajaran matematika pada umumnya dan trigonometri pada khususnya, maka pendekatan SANI (santun terbuka dan komunikatif) (Marpaung, 2001), yakni suatu pendekatan kultural yang sangat baik dalam membangkitkan motivasi, dalam perjuangan mengajak siswa bahagia berguru matematika. Bahwa pembelajaran pada hakikatnya yakni suatu acara sosial antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa. Dalam acara inilah terjadi interaksi dan negosiasi. Dalam pembelajaran tidak seharusnya masih dijumpainya anggapan bahwa eksekusi yakni bab dari proses belajar. Justru sebaliknya eksekusi harus dihindarkan tetapi suasana yang hangat, menyenangkan, terbuka harus diciptakan semoga siswa bahagia berguru matematika. 3. Matematika Rekreasi sebagai Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan Anggapan umum bahwa matematika yakni mata pelajaran yang sukar dan menjemukan harus secara sistematis dihilangkan dengan jalan meramu pembelajaran matematika dengan taktik yang variatif, di antaranya ditunjukkan bahwa pembelajaran matematika sanggup dilangsungkan di luar kelas (outdoor mathematics) atau sanggup berupa teka‐teki maupun permainan sehingga kita sanggup berekreasi dengan matematika. Sebagai rujukan permainan domino sanggup kita modifikasi menjadi berguru penerapan matematika di SMA, dengan jalan mengganti kartu‐kartu domino dengan problem matematika, ibarat rujukan di bawah ini : Demikian juga hexonimo sanggup dijadikan permainan, untuk lebih memantapkan pemahaman siswa wacana jaring‐jaring kubus. Di mana persoalannya siswa diminta mencari semua dari 35 macam hexomino yang mungkin, hal ini untuk memperkuat pola bilangan, selanjutnya siswa diminta mencari kesebelas hexonimo yang merupakan jaring‐jaring kubus, dengan demikian sekaligus memperkuat pemahaman wacana ruang dimensi 3. Seusai siswa memahami konsep perbandingan trigonometri, maka akan lebih menyenangkan jikalau segera diikuti outdoor mathematics, contohnya dengan berbekal meteran untuk mengukur jarak dan klinometer untuk mengukur besar sudut elevasi, maka siswa secara berkelompok dihadapkan pada soal berapa tinggi pohon yang sudah bau tanah dan tumbuh di halaman belakang sekolah. Setelah dicermati kajian teori yang melandasi taktik pembelajaran matematika, Perubahan paradigma pembelajaran matematika, terjadi alasannya perkembangan yang terjadi pada banyak sekali bidang. Agar pembelajaran matematika menyenangkan maka salah satu hal yang cukup mayoritas yakni sumbangan motivasi dalam proses berguru mengajar. [Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Menengan Atas oleh:Drs. Setiawan, M.Pd] Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "✔ Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan"
Posting Komentar