✔ Siapakah Guru Terbesar Dalam Hidup Anda

Aku telah menjadi guru selama 15 tahun ketika saya bertemu guruku yang terbaik. Pertemuan itu tidak terjadi di ruang kelas melainkan di rumah sakit. Dia ialah putriku Kelsey.
Baca Juga
Setelah tiga setengah tahun berlatih dengan gigih, kesudahannya Kelsey berhasil melakukannya. Aku ingat hari pertama liburan ekspresi dominan panas itu, ketika beliau berumur tujuh setengah tahun, ketika saya melihat dan memberinya semangat. Ketika beliau menyembunyikan sepatunya kemudian beliau menunjukkan dua simpul tali sepatu yang rapi, beliau tersenyum lebar dan saya menangis alasannya ialah gembira. Dan kenyataanya adalah, tak seorang pun pernah bertanya kepada Kelsey berapa umurnya ketika beliau berguru mengikatkan tali sepatunya. Aku berguru ihwal kegigihan dari apa yang beliau capai - dan lebih banyak lagi. Tingkat kemajuan tidak akan menjadi sesuatu yang penting di dalam hidup Kelsey - mencapai apa yang menjadi tujuannya dengan waktunya sendiri ialah hal yang paling penting baginya.
Selama menjalani pengobatan penyakit kankernya, Kelsey mengendalikan dirinya dengan permainan yang kreatif. Di rumah sakit, permainan yang selalu dimainkannya ialah "restoran", dengan Kelsey berperan sebagai pelayan dan kami semua sebagai konsumen. Selama empat jam, dirinya lebur dalam drama itu, seakan-akan kami tidak berada di rumah sakit, tetapi di luar di dunia yang jauh dari dokter dan investigasi - sebuah dunia yang diyakini Kelsey bahwa satu ketika nanti beliau akan menjadi bab dari dunia itu.
Ketika beliau berumur enam tahun, beliau ingin mengambil kursus balet. Aku aib untuk mengakui betapa keinginannya itu membuatku takut. Otot-ototnya lemah akhir kemoterapi, beliau mempunyai keseimbangan diri yang lemah, dan berat badannya telah turun hingga menjadi hanya 34 pon. Aku tidak hanya khawatir akan tubuhnya, melainkan juga akan perasaannya. Saat itu beliau tidak merasa takut dan satu matanya ditutup, jadi saya khawatir mengenai ajukan yang mungkin akan beliau terima dari teman-temannya dalam kelas tari tersebut. Tetapi saya tidak tahu bagaimana menyampaikan ini semua kepada Kelsey, dan beliau tidak akan berhenti, jadi saya memasukkannya ke sekolah balet.
Kelsey menari dengan penuh semangat! Jatuhkah dia? Pasti. Apakah beliau takut? Sangat. Tetapi beliau tidak pernah merasa malu, berusaha keras selama proses itu, sama sekali tidak terpengaruh oleh apa yang tidak sanggup beliau lakukan. Kegembiraan menari yang begitu besar sudah cukup. Setiap orang yang melihat Kelsey menari pulang dengan sesuatu yang istimewa. Dia menari selama empat tahun. Ketika beliau berhenti, itu hanya alasannya ialah beliau ingin mengambil kursus naik kuda. Kali ini saya memasukkannya ke sekolah naik kuda tanpa ragu-ragu.
Ketika beliau duduk di kelas lima, dengan bersemangat Kelsey membawa pulang formulir registrasi untuk bola basket di sekolah. Kali ini akan menjadi tantangan besar baginya. Dia hanya sanggup berlari pelan- pelan, beliau pendek, dan tangannya yang berfungsi masih tetap satu. Lonceng peringatan berdentang lagi di dalam kepalaku, tetapi saya sudah berguru untuk mengabaikannya. Kegembiraan yang terpancar di matanya secara empatik mengalahkan semua kendala yang ada, dan kami mendaftarkannya.
Usai latihan pertama pelatihnya berkata bahwa beliau merasa khawatir untuk mengizinkannya bermain dalam sebuah pertandingan. Ketika beliau menjelaskan mungkin beliau sanggup terluka, saya sanggup melihat kekhawatirannya bila terjadi sesuatu beliau sanggup dituntut. Tetapi setiap anak yang berolahraga memang menghadapi resiko, saya berkata kepadanya, dan bila saja resiko yang beliau hadapi lebih besar, kebutuhannya untuk menjadi bab dari kelompoknya lebih penting. Setelah beberapa kali pembicaraan dan semakin banyak dorongan, instruktur itu memutuskan untuk mengizinkan Kelsey bermain. Selama dua tahun, Kelsey bermain lebih keras dibanding semua sahabat wanitanya di liga. Dan meskipun beliau tidak pernah berhasil menciptakan angka selama bermain, beliau membawa hadiah lain yang lebih berharga bagi teman-teman satu timnya. Selama dua tahun, saya tidak pernah melihat seorang pemain memperlakukannya sebagai apa pun kecuali beliau mempunyai kegunaan bagi timnya. Dan sehabis berminggu-minggu mencoba, ketika Kelsey berhasil memasukkan bola untuk pertama kalinya di dalam satu latihan, setiap gadis di dalam stadion - dari kedua tim - berhenti dan menunjukkan tepukan meriah kepadanya.
Selama hari-hari pertandingan, ketika kami mampir di toko materi makan, dengan cepat Kelsey membuka jaket ekspresi dominan dinginnya dan melemparkannya ke dalam kereta belanja. Aku memerlukan beberapa waktu untuk menyadari kenapa hal itu dilakukannya. Dia begitu besar hati akan seragam timnya, beliau tidak ingin seragamnya itu tidak menjadi perhatian orang lain. Kini Kelsey tidak hanya memperoleh kemenangan pribadinya, beliau juga menjadi bab dari timnya.
Sekarang, Kelsey ialah seorang gadis bahagia, sehat, yang duduk di kelas tujuh, masih mempunyai semangat hidup yang tinggi, mencoba tantangan-tantangan baru, dan masih mengajarkan kesabaran, kekuatan iman, dan kasih kepada teman-teman dan kedua orangtuanya.
Kelsey, saya tidak akan pernah mempunyai guru yang lebih andal dari kamu! (Dauna Easley)
"Orantua banyak berguru dari belum dewasa mereka ihwal bagaimana mengatasi kehidupan."_____Muriel Spark
Punya anak atau saudara yang duduk di dingklik SD atau SMP, coba berikan permainan tangram siapa tahu beliau suka. Hasil kreativitas anak dari permainan tangram sanggup diliha pada video berikut;

Belum ada Komentar untuk "✔ Siapakah Guru Terbesar Dalam Hidup Anda"
Posting Komentar