✔ Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus Sbmptn (Sikap Sukses)
Kiat sukses menembus SNMPTN yaitu judul orisinil dari goresan pena yang akan kita bagikan ini, tetapi lantaran adanya perubahan pada SNMPTN sehingga ketika ini yang kemarin itu namanya SNMPTN sekarag disebut dengan istilah SBMPTN. Mari kita simak Kiat Sukses Menembus SBMPTN Versi Bapak Suwah Sembiring.
Mereka lupa bahwa sukses itu bukan datangnya dari luar, tetapi beliau tiba dari dalam diri mereka sendiri.
Sebagai contoh, marilah kila lihat suatu kasus yang sering dijadikan “kisah” dalam buku-buku penjualan.
Peristiwanya begini:
Ada dua orang wiraniaga ditugasi oleh dua perusahaan pembuat sepatu ke Afrika (tentu saja untuk melihat prospek pemasaran sepatu). Setelah dua hari berada di Afrika, mereka melihat bahwa tak ada seorangpun yang menggunakan sepatu di sana. Mereka masing-masing mengirim telegram kepada atasannya.
Satu wiraniaga mengirim telegram, “Besok saya pulang, tak ada seorangpun yang menggunakan sepatu di sini”. Wiraniaga yang lain mengirim telegram, “kirim segera 5.000 pasang sepatu, tak ada seorangpun yang menggunakan sepatu di sini”.
Kasus di atas memperlihatkan kepada kita bahwa ada dua wiraniaga menghadapi keadaan yang sama tetapi menanggapi dengan cara yang berbeda.
Wiraniaga pertama, dengan cara ibarat itu, tentunya tidak akan mendapat apa-apa dari perjalanannya ke Afrika itu. Akan tetapi wiraniaga kedua kemungkinan akan memperoleh laba yang besar. Kalau begitu apa yang menciptakan mereka berbeda?
Jawabannya yaitu SIKAP, perilaku memandang sesuatu!
Wiraniaga pertama memandang keadaan “tak ada yang menggunakan sepatu” tadi sebagai menerangkan bahwa orang-orang Afrika tidak akan mau membeli sepatu, sedangkan wiraniaga kedua melihat keadaan tersebut sebagai menerangkan bahwa orang-orang Afrika belum mengenal sepatu sehingga kalau ada sepatu maka mereka akan berbondong-bondong membelinya.
Di sinilah letak perbedaan antara orang sukses dan orang tidak sukses. Orang sukses melihat sesuatu itu sebagai peluang, tetapi orang tidak sukses melihat sesuatu sebagai hambatan.
Dari kasus di atas, saya mengharapkan Anda telah menyadari bahwa kesuksesan itu bukanlah nasib dan juga tidak menuntut harus dilahirkan dari orang kaya atau orang pintar.
Kelulusan Anda di SBMPTN nanti juga tidak memperdulikan apakah ketika ini Anda sanggup ranking atau tidak. Tetapi beliau menuntut perubahan perilaku Anda. Sikap-sikap yang dimiliki orang-orang sukses disebut perilaku sukses atau perilaku positif.
Sikap-sikap positif tersebut antara lain yaitu berpikiran positif, berkeyakinan positif, berkemauan positif, dan sebagainya.
Sebelum saya jelaskan satu persatu perihal perilaku di atas atau potongan demi potongan dalam artikel ini, maka terlebih dahulu saya ingatkan bahwa yang saya berikan di dalam artikel ini yaitu teori atau anjuran-anjuran. Misalnya artikel berikutnya menjelaskan perihal Metode Belajar Efektif. Setelah selesai artikel tersebut Anda baca tentu tidak otomatis menciptakan Anda menjadi pandai. Akan tetapi haruslah Anda praktekkan. Begitu juga tentunya untuk artikel lainnya.
Berpikir positif yaitu suatu acara mental yang menghasilkan pikiran-pikiran yang mendukung tercapainya suatu tujuan. Sedangkan pikiran-pikiran yang menghambat tercapainya suatu tujuan disebut pikiran negatif. Berpikir positif menggunakan gagasan-gagasan positif.
Misalnya: Saya bisa, Saya sehat, Saya bahagia, dan sebagainya. Sedangkan pola gagasan-gagasan negatif antara lain: Saya tidak bisa, Saya dalam keadaan kurang sehat, hidup saya kurang bahagia, dan sebagainya.
Gagasan-gagasan negatif ibarat “tidak bisa” sanggup menghancurkan seluruh kemampuan Anda. Hilangkanlah gagasan-gagasan tersebut dari kamus pikiran Anda. Sebaliknya gagasan-gagasan positif ibarat “harus bisa” sanggup membangkitkan seluruh kemampuan Anda. Karena itu, kalau Anda ingin sukses, biasakanlah berpikir positif.
Apakah pikiran positif itu selalu berhasil?
Jawabannya: YA, selalu dan pasti! Hasil perbuatan kita selalu sejalan dengan aturan alam. Salah satu aturan alam tersebut yaitu aturan lantaran akibat. Jika kita menanam tomat niscaya yang tumbuh juga tomat, mustahil tumbuh cabe. Begitu juga jikalau kita tanam kebaikan (pikiran positif), maka niscaya yang tumbuh juga kebaikan (kesuksesan), dan mustahil tumbuh yang lain.
Kalau kita berpikir, itu berarti kita mempekerjakan otak (saraf pusat) kita. Apa yang dikerjakan saraf pusat eksklusif ditanggapi oleh saraf-saraf lainnya (bawah sadar). Anda boleh mencoba dengan menyampaikan “Tenang” pada diri Anda secara pelan-pelan sambil berdiam diri beberapa saat, maka secara berangsur-angsur perasaan Anda menjadi lebih tenang. Begitu juga sebaliknya, kalau Anda berkata “Perut saya mual” dan mencoba merasakannya beberapa kali, maka perasaan mualpun berangsur-angsur menjadi terasa. Dengan demikian kalau badan ini diandaikan sebuah kapal, maka pikiran merupakan kaptennya. Kemana perginya kapal tentunya tergantung kepada kapten. Begitu juga berhasil tidaknya Anda tergantung kepada pikiran Anda.
Seorang pimpinan suatu perusahaan pernah mengalami kegagalan dalam menjalankan perusahaannya. Dia tidak disenangi oleh pegawai-pegawainya. Mengingat kenyataan itu, suatu hari pimpinan tersebut merenungkan penyebab dari kegagalan tersebut. Kemudian ia menemukan bahwa penyebab utama kegagalan tersebut ada pada dirinya sendiri. Dia sering berpikir negatif, membayangkan bahwa pegawainya tidak menyenangi dia, sehingga beliau tidak pernah mencoba menegur atau menyapa pegawai-pegawainya.
Menyadari hal itu, pimpinan tersebut mengubah cara berpikirnya, beliau coba mencicipi seperti pegawai-pegawainya menyenanginya. Sejak ketika itu beliau biasakan menyapa mereka. Akhirnya pegawainya pun menjadi baik-baik semua kepadanya. Nah, begitu juga hendaknya kalau Anda ingin lulus SBMPTN, berpikirlah positif. Pikirkan kemungkinan lulus, kemudian belajarlah. Dengan cara ibarat itu, saya yakin nanti Anda pun akan lulus.
Semua yang saya jelaskan di atas hanya merupakan citra perihal berpikir positif. Suatu hal yang paling penting tentunya bagaimana caranya supaya kita menjadi pemikir positif? Mengubah diri menjadi pemikir positif kita lakukan atas dasar ungkapan yang sering kita dengar, yaitu “mens sana in corpore sano” yang artinya di dalam badan yang sehat terdapat pikiran yang sehat. Pernyataan ini berlaku secara bolak-balik, artinya, badan yang sehat cenderung menciptakan pikiran menjadi sehat (positif) dan pikiran yang positif cenderung menciptakan badan menjadi sehat.
Dari uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa kalau kita ingin menjadi pemikir positif, maka kita harus memperhatikan fisik dan mental secara simultan (terpadu). Secara mental, kita harus menyadari bahwa berpikir positif itu menguntungkan. Karena itu, biasakanlah diri berpikir positif. Orang sering berpikir negatif lantaran sering melihat kelemahan-kelemahan yang ada dalam dirinya. Untuk itu, biasakanlah memandang diri dari segi positifnya.
Secara fisik, kita harus menjaga tubuh. Salah satu hal yang perlu dilakukan supaya badan sehat yaitu berolah raga secara teratur sesuai dengan kemampuan tubuh. Dengan berolah raga secara teratur, kelenjar-kelenjar dalam badan kita akan bersekresi dengan normal. Karena kelenjar bersekresi dengan normal, maka terbentuklah susunan saraf yang baik (sikap yang baik). Salah satu olah raga yang baik untuk kesehatan yaitu lari pagi. Karena pada pagi hari itu, selain berolahraga, kita juga mendapat udara yang segar.
Besarnya sukses seseorang sanggup diukur dari besarnya keyakinan yang beliau miliki. Makin besar keyakinan “seseorang, makin besar pula sukses yang akan beliau peroleh. Dengan keyakinan besar, maka kita sanggup menciptakan kejadian-kejadian yang luar biasa. Saya pernah bertemu dengan seseorang yang sanggup menciptakan selendang bergerak-gerak dan bahkan selendang tersebut sanggup mematuk ibarat ular. Orang tersebut juga sanggup menciptakan tubuhnya tahan dari bacokan pisau. Kemudian saya tanya rahasianya. Dia menjawab konsentrasi dan keyakinan. Bagi orang yang tidak mengerti akan hal ini, insiden di atas tentulah mereka anggap sebuah magic.
Demikian pula kalau kita ingin sukses, maka haruslah terlebih dahulu mempunyai keyakinan itu. Lagi pula kalau kita tidak yakin/percaya terhadap diri kita, siapa lagi yang akan mau percaya kepada kita. Karena itu, milikilah keyakinan atau kepercayaan tersebut. Untuk memilikinya tidaklah ulit, yaitu kuasailah pengertian kata keyakinan tersebut kemudian latih atau dipraktekkan, niscaya dalam beberapa usang kemudian keyakinan Anda menjadi besar sekali.
Keyakinan itu sanggup kita bedakan atas dua jenis, yaitu keyakinan sebelum dan keyakinan sesudah. Keyakinan sebelum (awal) yaitu keyakinan yang tiba dari pikiran positif, sedangkan keyakinan setelah yaitu keyakinan yang tiba dari kesadaran. Untuk jelasnya, perhatikan pola berikut:
Misalnya kita disuruh mengemudikan pesawat, padahal sebelumnya kita belum pernah berguru mengemudikan pesawat, tentu saja kita tidak yakin sanggup mengemudikannya. Akan tetapi kita harus yakin bahwa kalau kita pelajari, tentu kita akan sanggup mengemudikannya.
Yakin bisa kalau dipelajari ini disebut keyakinan awal. Setelah dipelajari alhasil kita bisa dan yakin sanggup mengemudikannya. Keyakinan mengemudikannya ini disebut keyakinan setelah yaitu keyakinan setelah mempelajari.
Kalau ada orang yang menyampaikan “kamu harus yakin”, maka keyakinan yang beliau maksud yaitu keyakinan awal. Mustahil mendapat keyakinan setelah tanpa mempunyai keyakinan awal sebelumnya. Sekarang berpikirlah positif, milikilah keyakinan awal, kemudian berusahalah, maka keyakinan setelah akan tiba dengan sendirinya. Kalau Anda ingin lulus SBMPTN, praktekkan keyakinan ini, maka saya yakin Anda akan lulus. Percayalah!
Banyak hal yang menarik perihal kemauan. Pepatah menyampaikan There is a will, there is a way (Ada kemauan ada jalan). Artinya kalau kita mempunyai kemauan (kemauan besar), niscaya jalan menuju yang kita maui akan terbuka. Kalau kita bergaul dengan “pemikir negatif’ dan kita mempunyai keinginan yang besar, maka mereka akan menyampaikan bahwa kita itu berpikir tidak realistis.
Pemikir negatif berkata ibarat itu lantaran mereka tidak menyadari akan besarnya kemampuan manusia. Mereka tidak mengetahui bagaimana cara menciptakan sesuatu bisa terjadi. Mereka tidak tahu bahwa keinginan itu merupakan suatu doa. Mereka tidak menghayati pernyataan instruktur legendaris Vince Lombardi yang menyampaikan bahwa “Kemenangan bukanlah segala-galanya ..., tetapi kemauan untuk menanglah yang segala-galanya.”
Setiap keinginan harus dibentuk perencanaannya. Dari perencanaan tersebut sanggup dilihat apakah suatu keinginan sanggup dicapai atau tidak. Keinginan yang mustahil tercapai disebut keinginan yang tidak realistis. Misalnya, seorang pegawai negeri ingin membeli kendaraan beroda empat mercy dengan hanya mengandalkan honor pegawai negerinya. Jelas keinginan ibarat itu tidak realistis. Kalau mereka ingin membeli kendaraan beroda empat mercy, maka dari perencanaan sanggup dilihat bahwa untuk mencapai keinginan tersebut tidaklah boleh hanya dengan mengandalkan honor pegawai negerinya, tetapi haruslah ada penghasilan tambahan.
Anda membaca artikel ini, itu memperlihatkan bahwa Anda telah mempunyai kemauan lulus SBMPTN. Lanjutkanlah. Janganlah berhenti hanya hingga pada halaman ini. Berjuanglah terus. Selain menciptakan planning acara berguru Anda setiap harinya, buatlah keinginan tersebut terang dalam pikiran Anda. Kalau Anda ingin lulus SBMPTN, harus terang perguruan tinggi tinggi dan jurusan yang ingin Anda masuki.
Misalnya, Universitas Indonesia jurusan Kedokteran Umum. Kemudian lihatlah kampusnya bila memungkinkan, bila tidak, tempellah di meja atau di dinding kamar Anda gambar-gambar logo UI atau gambar kampusnya.
Dengan demikian Anda telah memperbesar peluang kelulusan Anda. Setelah kita menyadari pentingnya kemauan, tentu kita ingin memilikinya. Untuk memilikinya tidak gampang. Harus ada usaha.
Di bawah ini yaitu beberapa cara melatih untuk mendapat kemauan, antara lain:
Menguasai Diri
Untuk menguasai diri, Anda harus membiasakan diri disiplin dan bertindak tegas. Disiplin artinya melaksanakan apa yang telah direncanakan.
Menghukum diri
Besar kecilnya kemauan Anda sanggup juga diukur melalui besar kecilnya eksekusi yang akan Anda berikan kepada diri Anda apabila Anda tidak mencapai apa yang Anda cita-citakan. Contoh orang yang paling besar memperlihatkan eksekusi pada dirinya seandainya tidak mencapai yang dicita-citakannya yaitu orang Jepang. Orang Jepang bahkan berani bunuh diri (Harakiri) bila tidak berhasil memperoleh yang mereka cita-citakan atau tidak berhasil melaksanakan kiprah yang dipercayakan kepadanya. Pejabat-pejabat di Barat sering menghukum dirinya dengan mengundurkan diri dari jabatannya apabila tidak berhasil melaksanakan tugasnya.
Dari contoh-contoh di atas, kita lihat bahwa orang-orang yang sering menghukum dirinya jikalau tidak berhasil, semuanya yaitu orang-orang yang berpikiran maju. Jadi, jikalau Anda ingin maju lakukanlah ibarat yang dilakukan orang yang telah maju. Janganlah sekali-kali cepat menghukum orang lain, tetapi cepat memaafkan diri sendiri.
Seharusnya cepatlah menghukum diri sendiri (tapi jangan hingga bunuh diri lho) dan juga cepatlah memaafkan orang lain. Selain menghukum diri sendiri, saya sarankan juga berikanlah hadiah kepada diri Anda jikalau berhasil. Hadiah itu bisa berupa membeli baju-baju baru, makan-makan di restoran, dan sebagainya.
Knute Rockne menyampaikan “Apabila perjalanan menjadi sulit, orang yang giat jalan terus.” Di dalam situasi yang sulit, orang yang giat akan terus berusaha mengatasinya. Mereka bertahan dan terus berusaha. Kemudian mereka keluar sebagai pemenang. Semua orang mengalami masa-masa yang sulit, tetapi orang yang giat akan berhasil mengatasinya. Ada kata-kata tertentu yang sanggup menguatkan semangat untuk tetap giat (bertahan). Gunakanlah kata-kata tersebut menguatkan semangat Anda supaya tetap bertahan. Sebuah kisah perihal pencari emas menggunakan katakata “Dig a little more”.
Cerita ini terjadi pada tahun 1859 di California. Beberapa pencari emas menggali tanah di suatu kawasan yang mengandung emas. Emas itu tertutup dengan lapisan tebal batu-batu dan pasir. Berapa tebalnya? Tak seorangpun yang tahu. Bahkan mungkin saja emas di tempat yang digali itu tidak ada. Setelah orang-orang itu memasang kemah-kemahnya, mereka segera menggali tanah. Keringat bercucuran, mereka mencoba menggali terus. Semakin usang semakin dalam, sedang sang surya memancarkan sinarnya yang membakar.
Kira-kira pukul enam sore, salah seorang putus asa, memutuskan untuk berhenti. Ia pikir itu hanya pekerjaan yang sia-sia. Ia tinggalkan teman-temannya. Esok harinya, pencari emas yang kedua yang semula kelihatannya lebih ulet, ternyata semangatnya goyah juga, dan ikut mengundurkan diri. Begitu juga pencari emas yang ketiga, yang keempat, dan yang kelima.
Hanya satu orang yang tinggal. Yang satu ini mencoba memperabukan semangatnya dengan menyampaikan ke dalam hatinya “Dig a little more — galilah sedikit lagi”. Ternyata setelah beliau gali sedalam 30 cm lagi, alhasil alat penggalinya menyentuh lapisan emas, yang berkilat-kilat dan cemerlang disinari matahari.
Kalau kita belajar dan belum mengerti, maka kita sanggup menyampaikan “Bacalah sekali lagi”. Ternyata belum mengerti juga, katakan lagi “Bacalah sekali lagi” hingga Anda mengerti. Kalau kita belum sanggup menuntaskan suatu soal katakanlah “Cobalah sekali lagi”. Dan ingat, janganlah cepat putus asa.
Bila isi potongan ini diringkas, maka ringkasannya sanggup diwakili oleh puisi di bawah ini yang ditulis DR. Denis Waitley yang berjudul “Bila Anda Pikir Anda Bisa, Anda Pasti Bisa”.
Lanjutkan ke: Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Metode Belajar Efektif)
Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini;
SIKAP SUKSES
Banyak orang yang saya kenal tidak mengerti arti kata “sukses” secara benar, sehingga mereka sering menganggap bahwa sukses itu yaitu nasib atau orang sukses itu dilahirkan oleh orang kaya atau orang pintar.Mereka lupa bahwa sukses itu bukan datangnya dari luar, tetapi beliau tiba dari dalam diri mereka sendiri.
Sebagai contoh, marilah kila lihat suatu kasus yang sering dijadikan “kisah” dalam buku-buku penjualan.
Peristiwanya begini:
Ada dua orang wiraniaga ditugasi oleh dua perusahaan pembuat sepatu ke Afrika (tentu saja untuk melihat prospek pemasaran sepatu). Setelah dua hari berada di Afrika, mereka melihat bahwa tak ada seorangpun yang menggunakan sepatu di sana. Mereka masing-masing mengirim telegram kepada atasannya.
Satu wiraniaga mengirim telegram, “Besok saya pulang, tak ada seorangpun yang menggunakan sepatu di sini”. Wiraniaga yang lain mengirim telegram, “kirim segera 5.000 pasang sepatu, tak ada seorangpun yang menggunakan sepatu di sini”.
Kasus di atas memperlihatkan kepada kita bahwa ada dua wiraniaga menghadapi keadaan yang sama tetapi menanggapi dengan cara yang berbeda.
Wiraniaga pertama, dengan cara ibarat itu, tentunya tidak akan mendapat apa-apa dari perjalanannya ke Afrika itu. Akan tetapi wiraniaga kedua kemungkinan akan memperoleh laba yang besar. Kalau begitu apa yang menciptakan mereka berbeda?
Jawabannya yaitu SIKAP, perilaku memandang sesuatu!
Wiraniaga pertama memandang keadaan “tak ada yang menggunakan sepatu” tadi sebagai menerangkan bahwa orang-orang Afrika tidak akan mau membeli sepatu, sedangkan wiraniaga kedua melihat keadaan tersebut sebagai menerangkan bahwa orang-orang Afrika belum mengenal sepatu sehingga kalau ada sepatu maka mereka akan berbondong-bondong membelinya.
Di sinilah letak perbedaan antara orang sukses dan orang tidak sukses. Orang sukses melihat sesuatu itu sebagai peluang, tetapi orang tidak sukses melihat sesuatu sebagai hambatan.
Dari kasus di atas, saya mengharapkan Anda telah menyadari bahwa kesuksesan itu bukanlah nasib dan juga tidak menuntut harus dilahirkan dari orang kaya atau orang pintar.
Kelulusan Anda di SBMPTN nanti juga tidak memperdulikan apakah ketika ini Anda sanggup ranking atau tidak. Tetapi beliau menuntut perubahan perilaku Anda. Sikap-sikap yang dimiliki orang-orang sukses disebut perilaku sukses atau perilaku positif.
Sikap-sikap positif tersebut antara lain yaitu berpikiran positif, berkeyakinan positif, berkemauan positif, dan sebagainya.
Sebelum saya jelaskan satu persatu perihal perilaku di atas atau potongan demi potongan dalam artikel ini, maka terlebih dahulu saya ingatkan bahwa yang saya berikan di dalam artikel ini yaitu teori atau anjuran-anjuran. Misalnya artikel berikutnya menjelaskan perihal Metode Belajar Efektif. Setelah selesai artikel tersebut Anda baca tentu tidak otomatis menciptakan Anda menjadi pandai. Akan tetapi haruslah Anda praktekkan. Begitu juga tentunya untuk artikel lainnya.
1.1 BERPIKIR POSITIF
Apakah berpikir positif itu?Berpikir positif yaitu suatu acara mental yang menghasilkan pikiran-pikiran yang mendukung tercapainya suatu tujuan. Sedangkan pikiran-pikiran yang menghambat tercapainya suatu tujuan disebut pikiran negatif. Berpikir positif menggunakan gagasan-gagasan positif.
Misalnya: Saya bisa, Saya sehat, Saya bahagia, dan sebagainya. Sedangkan pola gagasan-gagasan negatif antara lain: Saya tidak bisa, Saya dalam keadaan kurang sehat, hidup saya kurang bahagia, dan sebagainya.
Gagasan-gagasan negatif ibarat “tidak bisa” sanggup menghancurkan seluruh kemampuan Anda. Hilangkanlah gagasan-gagasan tersebut dari kamus pikiran Anda. Sebaliknya gagasan-gagasan positif ibarat “harus bisa” sanggup membangkitkan seluruh kemampuan Anda. Karena itu, kalau Anda ingin sukses, biasakanlah berpikir positif.
Apakah pikiran positif itu selalu berhasil?
Jawabannya: YA, selalu dan pasti! Hasil perbuatan kita selalu sejalan dengan aturan alam. Salah satu aturan alam tersebut yaitu aturan lantaran akibat. Jika kita menanam tomat niscaya yang tumbuh juga tomat, mustahil tumbuh cabe. Begitu juga jikalau kita tanam kebaikan (pikiran positif), maka niscaya yang tumbuh juga kebaikan (kesuksesan), dan mustahil tumbuh yang lain.
Kalau kita berpikir, itu berarti kita mempekerjakan otak (saraf pusat) kita. Apa yang dikerjakan saraf pusat eksklusif ditanggapi oleh saraf-saraf lainnya (bawah sadar). Anda boleh mencoba dengan menyampaikan “Tenang” pada diri Anda secara pelan-pelan sambil berdiam diri beberapa saat, maka secara berangsur-angsur perasaan Anda menjadi lebih tenang. Begitu juga sebaliknya, kalau Anda berkata “Perut saya mual” dan mencoba merasakannya beberapa kali, maka perasaan mualpun berangsur-angsur menjadi terasa. Dengan demikian kalau badan ini diandaikan sebuah kapal, maka pikiran merupakan kaptennya. Kemana perginya kapal tentunya tergantung kepada kapten. Begitu juga berhasil tidaknya Anda tergantung kepada pikiran Anda.
Seorang pimpinan suatu perusahaan pernah mengalami kegagalan dalam menjalankan perusahaannya. Dia tidak disenangi oleh pegawai-pegawainya. Mengingat kenyataan itu, suatu hari pimpinan tersebut merenungkan penyebab dari kegagalan tersebut. Kemudian ia menemukan bahwa penyebab utama kegagalan tersebut ada pada dirinya sendiri. Dia sering berpikir negatif, membayangkan bahwa pegawainya tidak menyenangi dia, sehingga beliau tidak pernah mencoba menegur atau menyapa pegawai-pegawainya.
Menyadari hal itu, pimpinan tersebut mengubah cara berpikirnya, beliau coba mencicipi seperti pegawai-pegawainya menyenanginya. Sejak ketika itu beliau biasakan menyapa mereka. Akhirnya pegawainya pun menjadi baik-baik semua kepadanya. Nah, begitu juga hendaknya kalau Anda ingin lulus SBMPTN, berpikirlah positif. Pikirkan kemungkinan lulus, kemudian belajarlah. Dengan cara ibarat itu, saya yakin nanti Anda pun akan lulus.
Semua yang saya jelaskan di atas hanya merupakan citra perihal berpikir positif. Suatu hal yang paling penting tentunya bagaimana caranya supaya kita menjadi pemikir positif? Mengubah diri menjadi pemikir positif kita lakukan atas dasar ungkapan yang sering kita dengar, yaitu “mens sana in corpore sano” yang artinya di dalam badan yang sehat terdapat pikiran yang sehat. Pernyataan ini berlaku secara bolak-balik, artinya, badan yang sehat cenderung menciptakan pikiran menjadi sehat (positif) dan pikiran yang positif cenderung menciptakan badan menjadi sehat.
Dari uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa kalau kita ingin menjadi pemikir positif, maka kita harus memperhatikan fisik dan mental secara simultan (terpadu). Secara mental, kita harus menyadari bahwa berpikir positif itu menguntungkan. Karena itu, biasakanlah diri berpikir positif. Orang sering berpikir negatif lantaran sering melihat kelemahan-kelemahan yang ada dalam dirinya. Untuk itu, biasakanlah memandang diri dari segi positifnya.
Secara fisik, kita harus menjaga tubuh. Salah satu hal yang perlu dilakukan supaya badan sehat yaitu berolah raga secara teratur sesuai dengan kemampuan tubuh. Dengan berolah raga secara teratur, kelenjar-kelenjar dalam badan kita akan bersekresi dengan normal. Karena kelenjar bersekresi dengan normal, maka terbentuklah susunan saraf yang baik (sikap yang baik). Salah satu olah raga yang baik untuk kesehatan yaitu lari pagi. Karena pada pagi hari itu, selain berolahraga, kita juga mendapat udara yang segar.
1.2 KEYAKINAN
Keyakinan dan gagasan positif mempunyai kekerabatan yang bersahabat sekali. Keduanya bagaikan dingklik dan meja, yaitu saling melengkapi. Kalau kita mempunyai meja tanpa mempunyai dingklik tentu terasa pincang, begitu juga sebaliknya. Keduanya harus ada gres sempurna. Setiap gagasan positif harus didukung oleh keyakinan. Gagasan positif tanpa bumbu keyakinan hanya merupakan gagasan kosong, tiada bermakna.Besarnya sukses seseorang sanggup diukur dari besarnya keyakinan yang beliau miliki. Makin besar keyakinan “seseorang, makin besar pula sukses yang akan beliau peroleh. Dengan keyakinan besar, maka kita sanggup menciptakan kejadian-kejadian yang luar biasa. Saya pernah bertemu dengan seseorang yang sanggup menciptakan selendang bergerak-gerak dan bahkan selendang tersebut sanggup mematuk ibarat ular. Orang tersebut juga sanggup menciptakan tubuhnya tahan dari bacokan pisau. Kemudian saya tanya rahasianya. Dia menjawab konsentrasi dan keyakinan. Bagi orang yang tidak mengerti akan hal ini, insiden di atas tentulah mereka anggap sebuah magic.
Demikian pula kalau kita ingin sukses, maka haruslah terlebih dahulu mempunyai keyakinan itu. Lagi pula kalau kita tidak yakin/percaya terhadap diri kita, siapa lagi yang akan mau percaya kepada kita. Karena itu, milikilah keyakinan atau kepercayaan tersebut. Untuk memilikinya tidaklah ulit, yaitu kuasailah pengertian kata keyakinan tersebut kemudian latih atau dipraktekkan, niscaya dalam beberapa usang kemudian keyakinan Anda menjadi besar sekali.
Keyakinan itu sanggup kita bedakan atas dua jenis, yaitu keyakinan sebelum dan keyakinan sesudah. Keyakinan sebelum (awal) yaitu keyakinan yang tiba dari pikiran positif, sedangkan keyakinan setelah yaitu keyakinan yang tiba dari kesadaran. Untuk jelasnya, perhatikan pola berikut:
Misalnya kita disuruh mengemudikan pesawat, padahal sebelumnya kita belum pernah berguru mengemudikan pesawat, tentu saja kita tidak yakin sanggup mengemudikannya. Akan tetapi kita harus yakin bahwa kalau kita pelajari, tentu kita akan sanggup mengemudikannya.
Yakin bisa kalau dipelajari ini disebut keyakinan awal. Setelah dipelajari alhasil kita bisa dan yakin sanggup mengemudikannya. Keyakinan mengemudikannya ini disebut keyakinan setelah yaitu keyakinan setelah mempelajari.
Kalau ada orang yang menyampaikan “kamu harus yakin”, maka keyakinan yang beliau maksud yaitu keyakinan awal. Mustahil mendapat keyakinan setelah tanpa mempunyai keyakinan awal sebelumnya. Sekarang berpikirlah positif, milikilah keyakinan awal, kemudian berusahalah, maka keyakinan setelah akan tiba dengan sendirinya. Kalau Anda ingin lulus SBMPTN, praktekkan keyakinan ini, maka saya yakin Anda akan lulus. Percayalah!
1.3 KEMAUAN
Hampir semua orang yang hidup di permukaan bumi ini mau kaya, tetapi mengapa hanya sebagian kecil yang kaya? Karena kemauan orang-orang untuk kaya, kadarnya kecil sekali. Kita sanggup mengajukan pertanyaan kepada diri kita, “Apakah kita mau mempunyai kendaraan beroda empat Mercy?” Tentu kita akan menjawab mau. Kalau kita mau, apa perjuangan yang telah kita lakukan untuk sanggup membeli Mobil itu? Apakah kita sudah menabungkan Rp5 guna membeli kendaraan beroda empat tersebut? Kalau belum ada, itu memperlihatkan kemauan kita mempunyai kendaraan beroda empat tersebut kecil sekali. Dan itu yang menciptakan kita tidak memilikinya.Banyak hal yang menarik perihal kemauan. Pepatah menyampaikan There is a will, there is a way (Ada kemauan ada jalan). Artinya kalau kita mempunyai kemauan (kemauan besar), niscaya jalan menuju yang kita maui akan terbuka. Kalau kita bergaul dengan “pemikir negatif’ dan kita mempunyai keinginan yang besar, maka mereka akan menyampaikan bahwa kita itu berpikir tidak realistis.
Pemikir negatif berkata ibarat itu lantaran mereka tidak menyadari akan besarnya kemampuan manusia. Mereka tidak mengetahui bagaimana cara menciptakan sesuatu bisa terjadi. Mereka tidak tahu bahwa keinginan itu merupakan suatu doa. Mereka tidak menghayati pernyataan instruktur legendaris Vince Lombardi yang menyampaikan bahwa “Kemenangan bukanlah segala-galanya ..., tetapi kemauan untuk menanglah yang segala-galanya.”
Setiap keinginan harus dibentuk perencanaannya. Dari perencanaan tersebut sanggup dilihat apakah suatu keinginan sanggup dicapai atau tidak. Keinginan yang mustahil tercapai disebut keinginan yang tidak realistis. Misalnya, seorang pegawai negeri ingin membeli kendaraan beroda empat mercy dengan hanya mengandalkan honor pegawai negerinya. Jelas keinginan ibarat itu tidak realistis. Kalau mereka ingin membeli kendaraan beroda empat mercy, maka dari perencanaan sanggup dilihat bahwa untuk mencapai keinginan tersebut tidaklah boleh hanya dengan mengandalkan honor pegawai negerinya, tetapi haruslah ada penghasilan tambahan.
Anda membaca artikel ini, itu memperlihatkan bahwa Anda telah mempunyai kemauan lulus SBMPTN. Lanjutkanlah. Janganlah berhenti hanya hingga pada halaman ini. Berjuanglah terus. Selain menciptakan planning acara berguru Anda setiap harinya, buatlah keinginan tersebut terang dalam pikiran Anda. Kalau Anda ingin lulus SBMPTN, harus terang perguruan tinggi tinggi dan jurusan yang ingin Anda masuki.
Misalnya, Universitas Indonesia jurusan Kedokteran Umum. Kemudian lihatlah kampusnya bila memungkinkan, bila tidak, tempellah di meja atau di dinding kamar Anda gambar-gambar logo UI atau gambar kampusnya.
Dengan demikian Anda telah memperbesar peluang kelulusan Anda. Setelah kita menyadari pentingnya kemauan, tentu kita ingin memilikinya. Untuk memilikinya tidak gampang. Harus ada usaha.
Di bawah ini yaitu beberapa cara melatih untuk mendapat kemauan, antara lain:
Menguasai Diri
Untuk menguasai diri, Anda harus membiasakan diri disiplin dan bertindak tegas. Disiplin artinya melaksanakan apa yang telah direncanakan.
Menghukum diri
Besar kecilnya kemauan Anda sanggup juga diukur melalui besar kecilnya eksekusi yang akan Anda berikan kepada diri Anda apabila Anda tidak mencapai apa yang Anda cita-citakan. Contoh orang yang paling besar memperlihatkan eksekusi pada dirinya seandainya tidak mencapai yang dicita-citakannya yaitu orang Jepang. Orang Jepang bahkan berani bunuh diri (Harakiri) bila tidak berhasil memperoleh yang mereka cita-citakan atau tidak berhasil melaksanakan kiprah yang dipercayakan kepadanya. Pejabat-pejabat di Barat sering menghukum dirinya dengan mengundurkan diri dari jabatannya apabila tidak berhasil melaksanakan tugasnya.
Dari contoh-contoh di atas, kita lihat bahwa orang-orang yang sering menghukum dirinya jikalau tidak berhasil, semuanya yaitu orang-orang yang berpikiran maju. Jadi, jikalau Anda ingin maju lakukanlah ibarat yang dilakukan orang yang telah maju. Janganlah sekali-kali cepat menghukum orang lain, tetapi cepat memaafkan diri sendiri.
Seharusnya cepatlah menghukum diri sendiri (tapi jangan hingga bunuh diri lho) dan juga cepatlah memaafkan orang lain. Selain menghukum diri sendiri, saya sarankan juga berikanlah hadiah kepada diri Anda jikalau berhasil. Hadiah itu bisa berupa membeli baju-baju baru, makan-makan di restoran, dan sebagainya.
1.4 KEULETAN
Kita telah berpikir positif, telah mempunyai keyakinan, kemauan besar. Tinggal satu langkah lagi mencapai hasil, yaitu lakukanlah dengan segera dan ulet. Segera berarti tidak menunda. Menunda sama saja artinya dengan tidak mengerjakan. Menunda sama saja artinya dengan gagal. Bekerja dengan giat berarti pantang menyerah, tidak cengeng, dan maju terus.Knute Rockne menyampaikan “Apabila perjalanan menjadi sulit, orang yang giat jalan terus.” Di dalam situasi yang sulit, orang yang giat akan terus berusaha mengatasinya. Mereka bertahan dan terus berusaha. Kemudian mereka keluar sebagai pemenang. Semua orang mengalami masa-masa yang sulit, tetapi orang yang giat akan berhasil mengatasinya. Ada kata-kata tertentu yang sanggup menguatkan semangat untuk tetap giat (bertahan). Gunakanlah kata-kata tersebut menguatkan semangat Anda supaya tetap bertahan. Sebuah kisah perihal pencari emas menggunakan katakata “Dig a little more”.
Cerita ini terjadi pada tahun 1859 di California. Beberapa pencari emas menggali tanah di suatu kawasan yang mengandung emas. Emas itu tertutup dengan lapisan tebal batu-batu dan pasir. Berapa tebalnya? Tak seorangpun yang tahu. Bahkan mungkin saja emas di tempat yang digali itu tidak ada. Setelah orang-orang itu memasang kemah-kemahnya, mereka segera menggali tanah. Keringat bercucuran, mereka mencoba menggali terus. Semakin usang semakin dalam, sedang sang surya memancarkan sinarnya yang membakar.
Kira-kira pukul enam sore, salah seorang putus asa, memutuskan untuk berhenti. Ia pikir itu hanya pekerjaan yang sia-sia. Ia tinggalkan teman-temannya. Esok harinya, pencari emas yang kedua yang semula kelihatannya lebih ulet, ternyata semangatnya goyah juga, dan ikut mengundurkan diri. Begitu juga pencari emas yang ketiga, yang keempat, dan yang kelima.
Hanya satu orang yang tinggal. Yang satu ini mencoba memperabukan semangatnya dengan menyampaikan ke dalam hatinya “Dig a little more — galilah sedikit lagi”. Ternyata setelah beliau gali sedalam 30 cm lagi, alhasil alat penggalinya menyentuh lapisan emas, yang berkilat-kilat dan cemerlang disinari matahari.
Kalau kita belajar dan belum mengerti, maka kita sanggup menyampaikan “Bacalah sekali lagi”. Ternyata belum mengerti juga, katakan lagi “Bacalah sekali lagi” hingga Anda mengerti. Kalau kita belum sanggup menuntaskan suatu soal katakanlah “Cobalah sekali lagi”. Dan ingat, janganlah cepat putus asa.
Bila isi potongan ini diringkas, maka ringkasannya sanggup diwakili oleh puisi di bawah ini yang ditulis DR. Denis Waitley yang berjudul “Bila Anda Pikir Anda Bisa, Anda Pasti Bisa”.
Bila Anda Pikir Anda Bisa, Anda Pasti Bisa
Anda bisa sukses, meski kini Anda belum apa-apa.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Bukan talenta Anda, bukan kelahiran Anda,
bukan simpanan Anda di bank,
yang memilih harga diri Anda;
tapi perilaku Anda.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Tidak perduli apakah Anda pernah sukses sebelumnya.
Tak ada artinya sukses setengah-setengah.
Capailah tujuan simpulan Anda.
Jadi, cobalah lagi dan coba lagi.
Sampai Anda berhasil.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Pegang teguh impian-impian Anda.
Yakinkanlah hati Anda.
Bulatkan tekat sekeras baja.
Anda niscaya bisa meraihnya.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Percayalah pada Tuhan,
itu berarti Anda telah setengah berhasil.
Percayalah pada diri sendiri,
itu berarti Anda telah duapertiga berhasil.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Anda bisa sukses, meski kini Anda belum apa-apa.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Bukan talenta Anda, bukan kelahiran Anda,
bukan simpanan Anda di bank,
yang memilih harga diri Anda;
tapi perilaku Anda.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Tidak perduli apakah Anda pernah sukses sebelumnya.
Tak ada artinya sukses setengah-setengah.
Capailah tujuan simpulan Anda.
Jadi, cobalah lagi dan coba lagi.
Sampai Anda berhasil.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Pegang teguh impian-impian Anda.
Yakinkanlah hati Anda.
Bulatkan tekat sekeras baja.
Anda niscaya bisa meraihnya.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Percayalah pada Tuhan,
itu berarti Anda telah setengah berhasil.
Percayalah pada diri sendiri,
itu berarti Anda telah duapertiga berhasil.
Bila Anda pikir Anda bisa, Anda niscaya bisa.
Lanjutkan ke: Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Metode Belajar Efektif)
Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini;
Belum ada Komentar untuk "✔ Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus Sbmptn (Sikap Sukses)"
Posting Komentar