✔ Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus Sbmptn (Metode Mencar Ilmu Efektif) Senin, 18 Juni 2018 Tambah Komentar Edit Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Sikap Sukses). Mari kita simak,.. Ahmad berguru dengan tekun tetapi hasil ujiannya tetap kurang memuaskan, sementara Tuti yang belajarnya biasa-biasa saja mendapat hasil yang memuaskan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Mendapatkan hasil berguru yang baik ternyata tidak cukup hanya dengan tekun belajar. Banyak faktor yang menghipnotis pencapaian hasil yang baik dalam belajar. Faktor lain yang cukup besar pengaruhnya dalam mendapat hasil berguru antara lain yaitu sikap, metode belajar, dan cara menuntaskan soal. 2.1 CARA BERKONSENTRASISering kita lihat bahwa orang yang mempunyai kemampuan andal dalam berkonsentrasi, sanggup melaksanakan hal-hal yang luar biasa. Misalnya, orang tersebut sanggup memindahkan benda dengan pikirannya, sanggup memecahkan batu, sanggup membuat badannya melayang, dan lain sebagainya. Bahkan Emerson pernah menulis: “Konsentrasi merupakan belakang layar keberhasilan dalam bidang politik, dalam peperangan, dan dalam bidang perdagangan”, Singkatnya, dalam semua bidang kehidupan manusia. Mengapa dengan berkonsentrasi sanggup melaksanakan hal-hal yang luar biasa? Karena otak itu bagaikan sebuah sungai yag mengalir ke beberapa anak sungai. Jika anak sungai itu hanya satu yang sanggup dialiri, sementara yang lainnya buntu, maka seluruh kekuatan sungai yang semula mengalir dengan dahsyatnya melalui jalan masuk anak sungai yang satu itu. Untuk itu, bila Anda ingin supaya hasil berguru Anda baik, maka Anda harus mengarahkan otak Anda berkonsentrasi hanya terhadap satu masalah, yaitu problem yang sedang dipelajari itu saja. Apabila Anda tidak konsentrasi, itu mungkin terjadi alasannya yaitu Anda tidak mempunyai minat terhadap yang sedang Anda pelajari. Anda tidak mempunyai minat terhadap problem tersebut alasannya yaitu Anda belum mempunyai citra ihwal problem tersebut. Ingat pepatah “Tak kenal maka tak sayang”. Karena itu, berpikirlah positif. Bulatkan tekad Anda untuk mempelajarinya. Percayalah, lambat laun Anda niscaya menyukainya. Jika dengan demikian juga belum berkonsentrasi, Anda juga sanggup mencoba dengan membaca goresan pena secara terbalik hingga Anda konsentrasi. Selamat mencoba! Setelah beberapa ketika kita belajar, konsentrasi kitasering menjadi berkurang. Kejadian ini dialami oleh setiap orang. Itu memperlihatkan otak telah lelah. Istirahatlah sejenak. Isilah waktu istirahat ini dengan hal-hal yang menyenangkan mirip minum teh atau jalan-jalan di sekitar rumah. Mengapa harus istirahat? Belajar sanggup diibaratkan memasuki ruangan yang sudah disemprot dengan parfum. Pertama kita memasuki ruangan, bau parfum terasa sekali. Tetapi sehabis beberapa lama, bau parfum akan berkurang bahkan tidak terasa lagi. Kita keluar dulu dari ruangan. Setelah beberapa lama, kita kembali masuk ke ruangan tadi, niscaya bau parfum kembali terasa lagi. Begitu juga kalau kita belajar, pertama terasa segar (konsentrasi), sehabis beberapa usang konsentrasi mulai berkurang bahkan bisa jadi buyar. Untuk memulihkan konsentrasi tersebut, maka kita perlu istirahat. 2.2 METODE MEMBACASeseorang dikatakan berguru bila orang tersebuttelah mengalami perubahan, baik dalam pengertian, atau dalam tindakan. Membaca belum tentu belajar. Banyak orang membaca tetapi tidak mengerti apa yang telah beliau baca. Orang yang demikian dikatakan membaca tetapi tidak belajar. Hal ini terjadi alasannya yaitu orang tersebut belum mempunyai metode membaca. Dalam membaca, perlu kita perhatikan kapan membaca dengan cepat dan kapan dengan lambat. Bacaan yang ringan mirip novel sanggup dibaca dengan cepat, tetapi bacaan yang berat dan ilmiah mirip matematika harus dibaca dengan cermat, telaten, dan tidak perlu cepat. Salah satu metode membaca yang sering digunakan yaitu Metode PQRST. PQRST yaitu kependekan dari Preview (Menyelidiki), Question (Bertanya), Read (Membaca), State (Menyatakan), dan Test (Menguji). Setiap kali kita membaca karya ilmiah, hendaklah mengikuti kelima langkah ini. 1. Preview Sebelum membaca isi sebuah buku, hendaklah kita terlebih dahulu mengadakan penyelidikan. Penyelidikan ini dimaksudkan untuk mendapat citra umum mengenai buku yang dibaca. Salah satu tujuan citra umum ini yaitu untuk memilih apakah buku ini harus dibaca dari awal atau sanggup pribadi ke cuilan yang kita butuhkan. Gambaran umum ini sanggup diperoleh dengan membaca daftar isi atau cuilan pendahuluan buku yang bersangkutan. 2. Question Sesudah mengadakan penyelidikan, kemudian kita membuat beberapa pertanyaan yang bekerjasama dengan cuilan atau buku yang kita baca. Misalnya Anda membaca buku matematika cuilan yang berisikan logaritma. Anda sanggup membuat salah satu pertanyaan “Apakah logaritma itu?” 3. Read Setelah final membuat beberapa pertanyaan, selanjutnya Anda membaca dan mencari balasan pertanyaan-pertanyaan yang telah Anda buat tadi. Pada ketika membaca ini, keaktifan sangat diperlukan. Artinya Anda tidak sekedar membaca, tetapi juga harus berpikir, mencatat atau menandai pokok-pokok yang penting yang Anda temukan dalam bacaan. Jadi, selama membaca, pensil atau Stabilo harus selalu ada di tangan. 4. State State artinya mengucapkan atau menuliskan balasan atas pertanyaan-pertanyaan. Jawaban harus disusun dengan kata-kata sendiri. Jarang sebuah buku menuliskan definisi dari logaritma. Akan tetapi sehabis membaca, kita bisa saja membuat definisi: “Logaritma yaitu invers dari eksponen”. Tidak banyak siswa yang berguru hingga ke tahap ini, sehingga banyak di antara mereka yang hasil belajarnya kurang memuaskan. Padahal state ini sangat membantu kita dalam memahami isi buku yang dibaca. 5. Test Anda telah berhasil membuat balasan bantalan pertanyaan-pertanyaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memang telah mengerti. Tapi harus diingat, kata “mengerti” itu pun sangat relatif. Karena itu, untuk mendapat pengertian yang lebih dalam, kita harus menguji ilmu kita dengan aneka macam soal. Bila Anda membaca dengan mengikuti tahap-tahap di atas, saya yakin tidaklah terlalu sulit bagi Anda untuk menjawab soal-soal SNMPTN nanti. 2.3 MELIPATGANDAKAN DAYA INGATUntuk sanggup mengerjakan suatu soal, maka di dalam otak kita harus sudah tersimpan sejumlah informasi yang dibutuhkan soal. Misalnya supaya sanggup menuntaskan soal: $\int x\sqrt{x}\ dx$ di dalam otak kita harus sudah tersimpan rumus-rumus: $\sqrt{x}=x^{\frac{1}{2}}$ $x^{m} \cdot x^{n}=x^{m+n} $ $\int x^{n}\ dx=\frac{1}{n+1}x^{n+1}+c$ Jika salah satu rumus (informasi) di atas belum terdapat dalam otak Anda, maka soal di atas mustahil sanggup Anda selesaikan. Untuk menyimpan informasi dalam otak, maka kita harus melaksanakan suatu acara yang disebut dengan mengingat/menghafal. Banyak orang merasa tidak bisa dalam mengingat ini. Perasaan tidak bisa ini merupakan suatu hal yang paling jelek yang telah dilakukan terhadap daya ingat. Bila Anda membiarkan dalam pikiran Anda melintas perasaan tidak bisa mengingat, itu berarti Anda sendirilah yang membuat daya ingat Anda benar-benar menjadi lemah. Hal ini sesuai dengan aturan psikologi yang menyampaikan bahwa segala sesuatu yang berulang-ulang ditanamkan dalam benak seseorang akan cenderung menjadi kenyataan. Untuk memperbaiki daya ingat Anda, terapkanlah aturan psikologi di atas secara positif. Tanamkan dalam benak Anda secara berulang-ulang seperti Anda mempunyai daya ingat yang baik. Perlu diketahui bahwa ingatan itu mempunyai kemiripan dengan otot, yakni makin sering digunakan otot dan ingatan semakin kuat. Pernyataan ihwal kemiripan ingatan dan otot ini merupakan bukti bahwa daya ingat sanggup diperbaiki dengan melaksanakan latihan. Roy yaitu salah seorang yang telah berhasil melatih daya ingatnya hingga ke tingkat yang luar biasa. Sekali waktu beliau dikenalkan kepada 70 orang pada suatu pertemuan, dalam waktu yang singkat. Semua, kecuali dua orang, yaitu absurd baginya. Ia gres pertama kali ini bertemu dengan mereka. Segera sehabis itu, beliau membuat daftar seluruh nama secara lengkap, dalam urutan yang sama dengan waktu mereka dikenalkan kepadanya. Anda tentu bisa mirip Roy, asal mau berlatih. Rahasia berlatih supaya hasil sanggup diperoleh secara optimum yaitu menghubung-hubungkan dan menguasai problem yang ingin diingat atau dihafal itu. 2.3.1 Menghubung-hubungkanApabila suatu hari Anda lupa nama sobat Anda, itu berarti Anda juga lupa pertamanya. Padahal dengan mengingat karakter pertamanya saja, Anda sanggup nama sobat Anda itu secara lengkap. Dalam hal ini Anda menghubungkan karakter pertama dengan nama sobat Anda. Huruf pertama itu disebut karakter kuncinya. Kunci itu tidak harus satu huruf, sanggup juga berupa kata, benda, peristiwa, dan sebagainya. Menghubungkan suatu problem yang dihafal dengan kuncinya sanggup dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: A. Menghubungkan dengan yang sudah diketahui Kata diketahui dalam kalimat “menghubungkan dengan yang sudah diketahui”, artinya sesuatu yang sudah dihafal dengan baik (telah mendarah daging) atau sesuatu yang menarik. Contoh: Saya pernah berkenalan dengan seseorang yang berjulukan KONDANGAN. Suatu hari saya lupa nama tersebut. Pada waktu itu memang kata KONDANGAN merupakan suatu kata yang absurd bagi saya. Tetapi sehabis saya hubungkan kata KONDANGAN dengan UNDANGAN yang telah mendarah daging bagi saya, maka nama KONDANGAN tersebut menjadi gampang saya ingat. Misalkan Anda ingin menghafal gejala fungsifungsi trigonometri di aneka macam kuadran, Kuadran I semuanya positif, kuadran II yaitu sinus, kuadran III yaitu tangen, dan kuadran IV yaitu cosinus. Cara menghafalnya sanggup dibentuk kalimat yang menarik, yaitu “Saya sudah tahu caranya”. Saya yaitu kata pertama yang berarti kuadran pertama, karakter pertamanya S yang berarti semua. Begitu juga untuk kuadran-kuadran lainnya. B. Menghubungkan dengan yang berpola atau berskema Contoh: Misalkan kita ingin menghafal nilai-nilai fungsi sinus mirip yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini: Gambar Tabel trigonometri Dengan menuliskan nilai-nilai fungsi sinus secara berpola mirip yang terlihat pada tabel di atas ini, tentu akan lebih gampang menghafalnya. Nomor telepon saudara saya yaitu 882426. Cara saya menghafal nomor telepon tersebut yaitu 88 24 26. Angka 8 yang pertama diperoleh dari 2 × 4 dan angka delapan yang kedua dari 2 + 6. Saya pernah kesulitan menghafal keenam belas tenses dalam bahasa Inggris. Akan tetapi sehabis saya tulis dalam bentuk skema, ternyata keenam belas tenses itu sanggup saya hafal dengan mudah. Cara membaca sketsa di atas yaitu sebagai berikut: Ke bawah satu langkah, artinya kalimat sebelumnya di-continous-kan. Ke bawah dua langkah, artinya kalimat sebelumnya di-pastense-kan. Ke kanan, artinya kalimat sebelumnya di-perfectkan. Jadi nama-nama jenis tenses di atas adalah: Present tense Present continous tense Past tense Past continous tense Present perfect tense Present perfect continous tense Past perfect tense Past perfect continous tense Dengan menggantikan kata Present menjadi kata Future, maka delapan kalimat berikutnya adalah: Future tense Future continous tense Past future tense Past future continous tense Future perfect tense Future perfect continous tense Past future perfect tense Past future perfect continous tense 2.3.2 Menguasai MateriMenghafal dalam buku ini tidak diartikan secara sempit, yakni menghafal secara membabi buta, tetapi problem yang akan dihafal juga harus dipahami. Memang adakalanya sesuatu itu dihafal dulu gres gampang dimengerti. Memahami artinya sanggup membedakan, memperlihatkan contoh, dan menuliskan kembali. Dapat membedakan yang satu dengan yang lain akan membantu Anda untuk lebih gampang menghafalnya. Misalnya, supaya lebih gampang bagi Anda menghafal kata bahasa Inggris aunt (bibi), maka sebaiknya Anda mencicipi bedanya dengan kata yang lain yang tulisannya hampir sama, mirip ant (semut). Begitu juga antara flower dan flour, dan sebagainya. Jika materi yang telah dipahami/dimegerti diterapkan, maka Anda akan hingga ke tahap penguasaan. Menguasai suatu masalah, berarti Anda sanggup melihat kata-kata penting (key words) di dalamnya, sehingga problem tersebut dengan sendirinya terhafalkan. Misalkan Anda telah menguasai keenam belas tenses dalam bahasa Inggris dan ingin membuat teladan kalimat “Present continous tense”, maka kata-kata pentingnya adalah: $Continous\ =\ to\ be\ +\ ing$ Kaprikornus teladan kalimat Present continous tense sanggup dibentuk sebagai: She is writing a book. Misalnya lagi kita ingin membuat kalimat Past future perfect tense, maka kata-kata pentingnya adalah: $Past\ Future\ =\ would$ $Perfect\ =\ have\ +\ V_{3}$ Kaprikornus teladan kalimat “Past future perfect tense” sanggup dibentuk sebagai: She would have written a book. Dengan memakai cara-cara di atas, maka informasi-informasi itu sanggup diingat lebih lama. Supaya informasi tetap ada dalam ingatan, maka informasi tersebut harus digunakan atau diulangi mengingatnya. Lanjutkan ke: Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Mengenal Berbagai Jurusan di PTN) Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "✔ Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus Sbmptn (Metode Mencar Ilmu Efektif)"
Posting Komentar