✔ Jangan Takut, Tidak Paham Matematika Masih Dapat Sukses (*Lihat Mario Teguh)
Jangan Takut, Tidak Paham Matematika Masih Bisa Sukses [Lihat Mario Teguh]. Maaf, sebelumnya saya ucapkan kepada Bapak Mario Teguh jikalau bapak saya jadikan sampel. Karena apa yang bapak sampaikan ketika program tv bapak yaitu "Mario Teguh Super Show" pada salah satu tv swasta made in Indonesia sedikit ada kekeliruan.
Kronologis sederhananya kira-kira menyerupai ini, saya dan anak saya yang sudah duduk di kelas 5 SD sedang menonton program bapak Mario Teguh tersebut kalau tidak salah topiknya "Mulut Diam Kepala Berisik". Nach ada moment ketika bapak menampilkan soal penjumlahan, pengurangan dan perkalian sekaligus, soalnya yakni $ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
Dengan impulsif saya tanya anak, berapa jawabnya...
sehabis dihitung, ia jawab $14$, saya katakan Mantap.
Tapi pembelajaran sederhana yang kami lakukan suasananya berubah sehabis jawaban yang bapak Mario Teguh berikan (*dan bapak anggap benar) yakni $21$. Bapak anggap benar jawabnya $21$ dan bersikukuh bahwa bapak benar alasannya yakni pada ketika itu bapak sudah menerima protes dari penonton bahkan dari "co-host" yang membantu bapak tetapi bapak tidak menghiraukan dan melanjutkan ke topik selanjutnya.
Proses perhitungan yang bapak lakukan ada kekeliruan, proses perhitungan yang bapak lakukan sebagai berikut:
$ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 7-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 5 \times 2+7-2+6 $
=$ 10+7-2+6 $
=$ 17-2+6 $
=$ 15+6 $
=$ 21 $
Sebagai seorang guru matematika saya harus meluruskan kekeliruan dalam perhitungan yang bapak lakukan, seharusnya perhitungannya yakni sebagai berikut:
$ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 4+3-4+7-2+6 $
=$ 7-4+7-2+6 $
=$ 3+7-2+6 $
=$ 10-2+6 $
=$ 8+6 $
=$ 14 $
Kesilapan yang bapak lakukan yakni sangat sederhana yaitu dari soal yang bapak berikan harus dikerjakan terlebih dahulu yakni $ 2 \times 2 $ kemudian menyerupai apa yang bapak kerjakan.
Pada matematika, operasi aljabar ada hukum yang harus kita ikuti, kurang lebihnya penjabarannya sebagai berikut;
Sebagai epilog pak, bapak di Indonesia sudah dikenal oleh masyarakat luas dengan baik dan program bapak juga ditonton oleh bawah umur yang sedang berguru di kursi sekolah, jadi ada baiknya juga memperlihatkan pembelajaran yang tidak menentang aturan-aturan yang berlaku. ITU..!
Kisah sukses dan bagaimana mulianya Cristiano Ronaldo sehabis sukses, mari kita simak;
Kronologis sederhananya kira-kira menyerupai ini, saya dan anak saya yang sudah duduk di kelas 5 SD sedang menonton program bapak Mario Teguh tersebut kalau tidak salah topiknya "Mulut Diam Kepala Berisik". Nach ada moment ketika bapak menampilkan soal penjumlahan, pengurangan dan perkalian sekaligus, soalnya yakni $ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
Dengan impulsif saya tanya anak, berapa jawabnya...
sehabis dihitung, ia jawab $14$, saya katakan Mantap.
Tapi pembelajaran sederhana yang kami lakukan suasananya berubah sehabis jawaban yang bapak Mario Teguh berikan (*dan bapak anggap benar) yakni $21$. Bapak anggap benar jawabnya $21$ dan bersikukuh bahwa bapak benar alasannya yakni pada ketika itu bapak sudah menerima protes dari penonton bahkan dari "co-host" yang membantu bapak tetapi bapak tidak menghiraukan dan melanjutkan ke topik selanjutnya.
Proses perhitungan yang bapak lakukan ada kekeliruan, proses perhitungan yang bapak lakukan sebagai berikut:
$ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 7-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 5 \times 2+7-2+6 $
=$ 10+7-2+6 $
=$ 17-2+6 $
=$ 15+6 $
=$ 21 $
Sebagai seorang guru matematika saya harus meluruskan kekeliruan dalam perhitungan yang bapak lakukan, seharusnya perhitungannya yakni sebagai berikut:
$ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 4+3-4+7-2+6 $
=$ 7-4+7-2+6 $
=$ 3+7-2+6 $
=$ 10-2+6 $
=$ 8+6 $
=$ 14 $
Kesilapan yang bapak lakukan yakni sangat sederhana yaitu dari soal yang bapak berikan harus dikerjakan terlebih dahulu yakni $ 2 \times 2 $ kemudian menyerupai apa yang bapak kerjakan.
Pada matematika, operasi aljabar ada hukum yang harus kita ikuti, kurang lebihnya penjabarannya sebagai berikut;
- Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi hitung penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu yakni operasi hitung yang berada di depan (paling kiri).
- Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi Perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu yakni operasi hitung yang berada di depan (paling kiri).
- Apabila dalam satu kalimat matematika terdapat Operasi hitung Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu yakni perkalian dan atau pembagian terlebih dahulu. Kalau perkalian dan atau pembagian sudah kita kerjakan, otomatis tinggal Penjumlahan dan atau pengurangan yang akan kita kerjakan, bila masih ada keduanya (penjumlahan dan pengurangan), maka selanjutnya kita ikuti hukum Nomor 1 diatas.
- Bila dalam satu kalimat matematika terdapat Operasi hitung yang berada dalam tanda kurung, maka yang dihitung terlebih dahulu yakni yang berada dalam tanda kurung, dan pengerjaan selanjutnya mengikuti Aturan pada Nomor 1, 2 dan 3
Sebagai epilog pak, bapak di Indonesia sudah dikenal oleh masyarakat luas dengan baik dan program bapak juga ditonton oleh bawah umur yang sedang berguru di kursi sekolah, jadi ada baiknya juga memperlihatkan pembelajaran yang tidak menentang aturan-aturan yang berlaku. ITU..!
Kisah sukses dan bagaimana mulianya Cristiano Ronaldo sehabis sukses, mari kita simak;
Belum ada Komentar untuk "✔ Jangan Takut, Tidak Paham Matematika Masih Dapat Sukses (*Lihat Mario Teguh)"
Posting Komentar