✔ Dengan Satu Seragam Mereka Berdua Sekolah

Pengalaman kasatmata seorang guru SD, saya seorang Guru SD yang mengajar di jam sore hari. Salah seorang murid saya setiap hari tiba terlambat ke sekolah. Tas dan bajunya selalu kotor dan setiap kali saya bertanya perihal baju dan tasnya yang selalu kotor itu, ia hanya terdiam.
Baca Juga
Kali kedua saya memarahinya, ia masih juga mengangguk tetapi masih juga tiba terlambat keesokan harinya.
Kali ketiga, saya terpaksa menjalankan kesepakatan saya untuk memberi eksekusi ialah dengan memukulnya bila masih terlambat. Anehnya ia hanya menyerahkan punggungnya untuk dipukul. Air matanya saja yang berjatuhan tanpa berucap sepatah katapun dari mulutnya.
Suatu hari saya berencana untuk menyelidikinya ke rumahnya. Setelah menerima alamatnya, saya melanjutkan niat saya. Ternyata ia tinggal di sebuah daerah bukit yang tidak begitu jauh dari sekolah. Keadaan rumahnya sungguh sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan tidak layak huni.
Saya melihat murid saya itu sedang bangun di depan rumahnya dalam keadaan gelisah. Seorang perempuan yang mungkin ibunya juga kelihatan. Kurang lebih pukul 1.30 siang, seorang anak lelaki sedang berlari-lari sekuat tenaga menuju rumah itu. Sambil berlari ia membuka baju sekolahnya.
Sampai di depan rumah, baju dan tasnya diserahkan kepada murid saya yang pribadi bergegas memakainya. Sebelum pakaian sekolahnya tepat dikenakan, ia sudah berlari ke arah sekolah.
Saya kembali ke sekolah dengan perasaan penuh penyesalan. Saya memanggil anak itu sambil menahan air mata yang mulai tergenang. "Maafkan Ibu ya. Tadi ibu pergi ke rumah kau dan memperhatikan kau dari kejauhan. Siapa yang berlari memberi kau baju tadi?".
Dia terkejut dan wajahnya berubah. "Itu abang saya. Kami bergantian baju dan tas lantaran tidak ada baju lain lagi. Hanya baju dan tas itu yang ada. Maafkan saya, Ibu", jawabnya.
"Kenapa kau tidak memberitahu Ibu dan kenapa kau biarkan saja saat ibu memukul kamu?"
"Ibu saya berpesan, jangan meminta-minta kepada orang dan jangan ceritakan kemiskinan kita pada orang. Kalau Ibu Guru mau menghukum dan memukul, serahkan saja punggung kamu".
Sambil menahan air mata yang mulai berguguran, saya memeluk anak itu, "Maaf Ibu..." Kejadian itu cukup menyadarkan saya. Setelah itu saya mencoba untuk membantunya sekuat yang saya mampu.
Video pilihan khusus untuk Anda 💗 Bagaiamana kisah sukses Cristiano Ronaldo mungkin bisa kita jadikan pelajaran yang berharga, mari kita simak;

Belum ada Komentar untuk "✔ Dengan Satu Seragam Mereka Berdua Sekolah"
Posting Komentar