✔ Dilema Rutin Dan Dilema Tidak Rutin Dalam Matematika Senin, 17 September 2018 Tambah Komentar Edit Baca Juga✔ Pembagian Terstruktur Mengenai Duduk Kasus Matematika✔ Kemampuan Siswa Memecahkan Dilema Matematika (Mathematics Problem Solving)✔ Karakteristik Gaya Berguru Yang Perlu Kita Ketahui Hakekat Suatu Masalah Matematika sudah membahas defenisi kasus berikut kelanjutannya: Suatu soal sanggup dipandang sebagai masalah, merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai kasus bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi sebagian besar guru, untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan merupakan kasus yang rutin bagi siswa termasuk pekerjaan yang sulit. Akan tetapi hal ini akan sanggup diatasi antara lain melalui pengalaman dalam menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan pada siswa. Setelah mempelajari bahan ini, diharapkan kita mempunyai kemampuan untuk: Menunjukkan kasus rutin dan tidak rutin. Memberikan pola kasus rutin dan kasus tidak rutin. Masalah rutin dan kasus tidak rutinUntuk memudahkan dalam pemilihan soal, perlu dilakukan pembedaan antara soal rutin dan soal tidak rutin. Soal rutin biasanya meliputi aplikasi suatu mekanisme matematika yang sama atau menyerupai dengan hal yang gres dipelajari. Sedangkan dalam kasus tidak rutin, untuk hingga pada mekanisme yang benar diharapkan pemikiran yang lebih mendalam. Menurut hasil penelitian The National Assessment di Amerika Serikat mengindikasikan bahwa siswa SD pada umumnya menghadapi kesulitan dalam menghadapi soal tidak rutin yang memerlukan analisis dan proses berfikir mendalam. Pada tingkat sekolah dasar, kasus matematika dalam buku teks tertentu jarang menyajikan wacana bagaimana untuk menyebarkan ketrampilan berfikir matematika siswa. Para siswa harus diberikan kasus yang menarik dan menantang sehingga mereka akan memperoleh pengalaman dalam menganalisa isu dan menyebarkan pandangan menjadi suatu hubungan matematis. Masalah tidak rutin lebih kompleks daripada kasus rutin, sehingga seni administrasi untuk memecahkan kasus mungkin tidak bisa muncul secara langsung, dan membutuhkan tingkat kreativitas dan orisinalitas yang tinggi dari si pemecah kasus (solver). Oleh alasannya yakni itu tujuan terpenting dari pembelajaran matematika seharusnya untuk membangun kemampuan siswa kita dalam memecahkan masalah. Meskipun sebagian guru percaya bahwa kemampuan memecahkan kasus terbentuk secara otomatis dari penguasaan keterampilan berhitung. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Pemecahan kasus perlu ditekankan pada pembelajaran matematika semenjak dini/ semenjak awal. Siswa yang sedang mencar ilmu matematika dan terbiasa dengan soal atau kasus yang tidak rutin, maka siswa tersebut akan terlatih dengan menerapkan banyak sekali konsep matematika dalam situasi baru, sehingga pada balasannya mereka akan bisa memakai banyak sekali konsep ilmu yang telah mereka pelajari untuk memecahkan kasus dalam kehidupan sehari-hari mereka. Latihan: Apa syarat suatu soal sanggup dipandang sebagai kasus rutin bagi siswa SD? Apa syarat suatu soal sanggup dipandang sebagai kasus tidak rutin bagi siswa SD? Jawaban Petunjuk: Suatu soal sanggup dipandang sebagai masalah, merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai kasus bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Soal rutin biasanya meliputi aplikasi suatu mekanisme matematika yang sama atau menyerupai dengan hal yang gres dipelajari. Dalam kasus tidak rutin, untuk hingga pada mekanisme yang benar diharapkan pemikiran yang lebih mendalam. Contoh Masalah Rutin and Masalah Tidak Rutin Perhatikan beberapa soal berikut: Pada hari Senin ada 5479 orang yang menonton film, 3477 orang menonton pada hari Selasa dan 6399 orang menonton pada hari Rabu. Berapa jumlah orang yang menonton dalam tiga hari? Gunakan tiap angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 paling sedikit satu kali untuk membentuk tiga buah bilangan empat-angka yang jumlahnya 9636! Siswa kelas V SDN “Gatotkaca” akan pergi berkemah. Ada 46 orang penumpang yang akan ikut, yaitu terdiri dari siswa-siswi dan guru pembimbing. Alat transportasi yang sanggup di pilih ada 2, yaitu kendaraan beroda empat Kijang dan Colt L-300. Apabila memakai kendaraan beroda empat Kijang, berapa buah kendaraan beroda empat Kijang yang dibutuhkan untuk pergi berkemah? Apabila memakai kendaraan beroda empat Colt L-300, berapa buah kendaraan beroda empat Colt L-300 yang dibutuhkan untuk pergi berkemah? Apabila tarip carter sebuah kendaraan beroda empat Kijang yakni Rp. 600.000,-, dan sebuah kendaraan beroda empat Colt L-300 yakni Rp. 750.000,- ; berapakah tarip termurahnya? Panitia tetapkan ke 46 penumpang biar membawa semua perlengkapannya yang dimasukkan ke dalam 14 kotak (dus) yang ukurannya sama, maka rinciannya: Apabila panitia tetapkan untuk mencarter kendaraan beroda empat Colt L-300 saja, berapa buah kendaraan beroda empat Colt L-300 yang mereka perlukan? Catatan: demi keselamatan dalam perjalanan, tidak ada dus yang diletakkan di atas jok mobil. Bagaimana seandainya panitia mencarter kendaraan beroda empat Kijang saja, apa perbedaannya? Apa persamaannya? Soal no (1) dan (2) merupakan pola kasus rutin alasannya yakni permasalahan yang terkandung didalamnya merupakan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung, yaitu penjumlahan. Meskipun soal no (2) merupakan soal cerita, namun bagi sebagian besar anak SD, menentukan operasi hitung yang sesuai sanggup mengkaitkan dengan soal no (1) wacana penjumlahan sehingga operasi yang dipakai untuk menuntaskan soal no (2) yakni penjumlahan. Soal no (3) merupakan pola kasus tidak rutin alasannya yakni untuk memperoleh jawaban yang cepat dan benar, siswa dituntut melaksanakan penghitungan untuk banyak sekali kemungkinan pasangan bilangan. Bagi mereka yang mempunyai sense of number cukup tinggi, mungkin bisa lebih efisien dalam proses pencarian jawaban yang tepat. Sebagai contoh, seorang anak menyadari bahwa jumlah dari tiga bilangan-bilangan dengan ujung-ujung 1, 3 dan 5, secara bersamaan. Untuk sanggup menuntaskan soal ini dengan baik, seorang anak tidak cukup hanya mempunyai pengetahuan prasyarat. Untuk soal no (4) a, b, c sanggup diselesaikan dengan pengerjaan sederhana atau memakai algoritma perhitungan biasa. Oleh alasannya yakni itu, sanggup kita simpulkan bahwa soal no 4. a, b, dan c termasuk kasus rutin, untuk soal no 4. d dan e mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda dibandingkan soal no 4. a, b, c. Seorang siswa yang dihadapkan dengan soal no 4. d dan e ini, harus menentukan seni administrasi yang sempurna sebelum memulai untuk memecahkan pertanyaan tersebut. Oleh alasannya yakni itu, soal no 4. d dan e merupakan kasus tidak rutin. Latihan 2: Mengapa soal no 4. d dan e di atas merupakan kasus tidak rutin? Berikan pola kasus rutin dan kasus tidak rutin bagi siswa SD! Jelaskan! Jawaban Petunjuk: Untuk menjawab soal no 4. d dan e diharapkan seni administrasi yang sempurna sebelum memulai untuk memecahkan pertanyaan tersebut. Masalah tidak rutin lebih kompleks daripada kasus rutin, siswa SD dalam menghadapi kasus tidak rutin yang memerlukan analisis dan proses berfikir mendalam. Rangkuman Suatu soal yang dianggap sebagai kasus bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Untuk memudahkan dalam pemilihan soal, perlu dilakukan pembedaan antara soal rutin dan soal tidak rutin. Soal rutin biasanya meliputi aplikasi suatu mekanisme matematika yang sama atau menyerupai dengan hal yang gres dipelajari. Sedangkan dalam kasus tidak rutin, untuk hingga pada mekanisme yang benar diharapkan pemikiran yang lebih mendalam. Siswa yang sedang mencar ilmu matematika dan terbiasa dengan soal atau kasus yang tidak rutin, maka siswa tersebut akan terlatih dengan menerapkan banyak sekali konsep matematika dalam situasi baru, sehingga pada balasannya mereka akan bisa memakai banyak sekali konsep ilmu yang telah mereka pelajari untuk memecahkan kasus dalam kehidupan sehari-hari mereka. TES FORMATIFPilihlah satu jawaban yang paling benar dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan ! Suatu soal sanggup dipandang sebagai masalah, merupakan hal yang sangat relatif, maksudnya yakni ... A. suatu soal yang dianggap sebagai kasus bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka B. suatu soal sanggup dikerjakan oleh semua orang tanpa terkecuali C. suatu soal belum ditemukan jawabannya oleh banyak orang D. suatu soal membingungkan bagi semua orang Masalah yang dihadapi siswa sanggup dikategorikan menjadi dua yaitu ... A. kasus gampang dan kasus sulit B. kasus formal dan kasus informal C. kasus pribadi dan kasus umum D. kasus rutin dan kasus tidak rutin Masalah yang meliputi aplikasi suatu mekanisme matematika yang sama atau menyerupai dengan hal yang gres dipelajari disebut kasus … A. rutin B. tidak rutin C. kecil D. besar Yang dimaksud dengan kasus tidak rutin yakni … A. kasus yang sanggup segera diselesaikan dengan menerapkan banyak sekali konsep matematika B. kasus yang sanggup diselesaikan dengan menerapkan algoritma/perhitungan dalam matematika yang telah ditentukan C. kasus yang memerlukan analisis dan proses berfikir mendalam untuk mendapat solusinya D. kasus yang tidak memerlukan pengalaman untuk mendapat solusinya Dari pernyataan-pernyataan berikut merupakan kasus rutin yang sering dijumpai siswa SD, kecuali … A. Tentukan FPB dan KPK dari bilangan 14 dan 20! B. Adi mempunyai 12 kelerang, saat bermain kelereng Andi menjadi 20 kelereng, berapakah banyak kelereng kemenangan Adi? C. Lampu merah menyala tiap 3 detik, sedangkan lampu hijau menyala tiap 4 detik. Apabila detik kini kedua lampu menyala bersama-sama, berapa detik lagi kedua lampu akan meyala bersama-sama? D. Tentukan nilai satuan dari 7333 ! Dari pernyataan-pernyataan berikut yang termasuk kasus rutin yang sering dijumpai siswa SD yakni … A. Sebuah kolam air berbentuk balok. Panjang, lebar dan tinggi bab dalamnya berturut-turut 60 cm, 50 cm, dan 40 cm. Berapa literkah air yang sanggup di tampung oleh kolam tersebut? B. Asrul mempunyai 6 potongan rantai, masing-masing terdiri atas 4 mata rantai. Jika ongkos membuka satu mata rantai yakni Rp. 500,00 dan ongkos mengelas tertutup kembali yakni Rp. 2.000,00, berapa ongkos terkecil untuk menghubungkan enam potongan menjadi sebuah rantai tunggal yang panjangnya 24 mata rantai? C. Seorang pensiunan menghabiskan seperempat hidupnya sebagai anak kecil, seperlima sebagai pemuda, sepertiga sebagai bapak, dan 13 tahun sebagai pensiunan. Berapa usianya saat meninggal? D. Sebatang bambu tegak, yang panjangnya 18 cm, telah dipatahkan oleh angin. Ujungnya menyentuh tanah 6 meter dari pangkalnya. Berapa tinggi daerah patah tersebut? Berapa nilai A untuk memperoleh hasil tamat 279 menyerupai ditunjukkan di bawah ini? Soal di atas termasuk kasus ... A. rutin B. tidak rutin C. biasa D. luar biasa Siswa yang terbiasa menghadapi kasus tidak rutin maka siswa tersebut … A. akan meningkat prestasi matematikanya B. akan terbiasa menerapkan banyak sekali konsep matematika dalam situasi gres C. akan terbiasa menerapkan algoritma/perhitungan dalam matematika yang telah ditentukan D. akan gampang mendapat pengalaman yang berharga dalam menghadapi banyak sekali problem Guru perlu berhati-hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi sebagaian besar guru, untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan merupakan kasus yang rutin bagi siswa termasuk pekerjaan yang sulit. Akan tetapi hal ini akan sanggup diatasi antara lain melalui pengalaman dalam menyajikan soal yang … A. monoton, rutin, sulit B. mudah, menarik, mudah C. bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan pada siswa D. kasus rutin dan kasus tidak rutin Setiap siswa SD dalam kelas berpotensi untuk mempunyai kemampuan khusus di bidang matematika. Hal tersebut sanggup terjadi apabila … A. siswa tersebut rajin belajar, dan sering diperkenalkan masalah-masalah tidak rutin B. siswa tersebut mempunyai keyakinan yang tinggi dalam menuntaskan setiap soal matematika di kelas C. siswa tersebut rajin belajar, tidak takut salah, suka tantangan, tidak gampang menyerah, tidak berpuas diri, dan mendapat bimbingan dari guru D. siswa tersebut sering mengerjakan soal matematika dengan cepat, dan sering mendapat kebanggaan dari guru dan orang tua Anda boleh mengambil tes ini secara online Disini [Masalah Rutin dan Masalah Tidak Rutin | Goenawan Roebyanto dan Aning Wida Yanti] Matematika sanggup menghipnotis huruf kita, mari kita simak penjelasannya pada video berikut; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "✔ Dilema Rutin Dan Dilema Tidak Rutin Dalam Matematika"
Posting Komentar