✔ Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus Sbmptn (Strategi Menentukan Ptn) Senin, 18 Juni 2018 Tambah Komentar Edit Mengenal Berbagai Jurusan di PTN, Metode Belajar Efektif dan Sikap Sukses. Seperti apa taktik menentukan Perguruan Tinggi Negeri itu, mari kita simak... Sering kita dengar bahwa Si A yang prestasinya baik di kelasnya tidak lulus masuk Perguruan Tinggi Negeri sementara Si B yang peringkatnya ada di bawahnya lulus masuk PTN. Kejadian di atas dianggap bukanlah suatu insiden yang Believe Or Not (aneh tapi nyata). Karena hampir setiap tahun dan di setiap sekolah ada saja yang lebih pintar, tetapi tidak lulus di SNMPTN. Kejadian di atas sanggup terjadi lantaran dua sebab, yaitu: kesalahan teknis dan kesalahan strategi. 1. Kesalahan TeknisYang dimaksud dengan kesalahan teknis yakni kesalahan dalam mengisi formulir registrasi atau lembar jawaban. Kesalahan ini terjadi tentunya lantaran kecerobohan peserta. Untuk menghindari kesalahan ini, para peserta harus membaca petunjuk dengan lebih teliti dan mengisi formulir registrasi dan lembar balasan dengan lebih hati-hati. 2. Kesalahan StrategiYang dimaksud dengan kesalahan taktik yakni kesalahan dalam menentukan PTN. Peserta ujian tidak menentukan Perguruan Tinggi Negeri yang sesuai dengan kemampuan yang beliau miliki. Dalam menciptakan taktik menentukan PTN, ada dua nilai yang harus kita tentukan, yaitu nilai kemampuan kita dan nilai minimum yang diterima di PTN. Kalau nilai kita 6, maka semoga kita lulus harus kita pilih Perguruan Tinggi Negeri yang mendapatkan nilai 6, Kalau kita pilih Perguruan Tinggi Negeri yang mendapatkan nilai 7, tentu kita akan gagal alias tidak lulus. Masalah yang kita hadapi di SNMPTN tidak sesederhana di atas. Karena, selain kita tidak tahu nilai kemampuan kita, kitapun tidak tahu nilai minimum yang diterima di masing-masing PTN. Dengan demikian yang sanggup kita lakukan yakni menentukan nilai prediksi/perkiraan. Hal menyerupai ini jugalah yang sering dilakukan oleh orang-orang yang bertugas sebagai pengambil keputusan. 4.1 MEMPREDIKSI KLASIFIKASI PTNMengingat begitu banyak Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Tanah Air, maka terlalu rumit bagi kita untuk menentukan nilai prediksi yang diterima di masing-masing PTN. Karena itu, kita sederhanakan dengan cara membagi-bagi Perguruan Tinggi Negeri menurut kelas-kelas. Sebelum menentukan kelas-kelas Perguruan Tinggi Negeri tersebut, terlebih dahulu kita melihat sejarah terbentuknya nama SBMPTN yang kini digunakan. TAHUN 1976Sebelum tahun 1976, masing-masing Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia mengadakan ujian sendiri-sendiri dalam menjaring calon mahasiswanya. Pada waktu itu, banyak siswa yang diterima di beberapa PTN. Untuk mengatasi problem ini, pada tahun 1976 lima Perguruan Tinggi Negeri (ITB, IPB, UI, UGM, UNAIR) mengadakan kerjasama dalam ujian seleksi. Kerjasama kelima Perguruan Tinggi Negeri tersebut diberi nama Sekretariat Kerjasama Antar-Lima Universitas (SKALU). Selain dengan ujian tulis, IPB juga mengadakan penyaringan tambahan, yaitu penyaringan tanpa tes. TAHUN 1979Setelah berjalan dua tahun, kerjasama antar Perguruan Tinggi Negeri diperluas. Pada tahun 1979 muncul banyak sekali nama, yaitu: Nama Kerjasama: Proyek Perintis I (PP I) Anggota: ITB, UI, UGM, IPB, UNAIR, UNPAD, ITS, UNDIP, UNIBRAW, dan USU Nama Kerjasama: Proyek Perintis II (PP II) Anggota: Khusus tanpa tes untuk jurusan tertentu dalam SKALU Nama Kerjasama: Proyek Perintis III (PP III) Anggota: Perguruan Tinggi Negeri lain yang non Kependidikan (UNS, UNSOED, UNEJ, ...) Nama Kerjasama: Proyek Perintis IV (PP IV) Anggota: Semua IKIP TAHUN 1984Sejak tahun 1984, PP I, PP III, dan PP IV bergabung dengan nama “Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru” (SIPENMARU). Sementara PP II berubah nama menjadi Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) yang anggotanya sama dengan anggota SIPENMARU. PMDK tidak membatasi jurusan. TAHUN 1988Nama Sipenmaru pun tak berumur panjang, empat tahun kemudian, yakni tahun 1988, SIPENMARU berubah nama menjadi “Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri” (UMPTN) dan PMDK bubar. TAHUN 2002Pada tahun 2002 UMPTN pun berganti nama lagi menjadi "Seleksi Penerimaan Mahasiswa Barua" (SPMB). TAHUN 2008Tahun 2008 SPMB kembali berganti nama menjadi "Seleksi Nasional Masuk Perguran Tinggi Negeri" (SNMPTN). Untuk penerimaan mahasiswa gres tanpa tes disebut dengan Jalur Undangan. TAHUN 2013SNMPTN pada tahun 2013 juga diganti namanya menjadi "Seleksi Bersama Masuk Perguran Tinggi Negeri" (SBMPTN). Pergantian nama SNMPTN menjadi SBMPTN tidak menghilangkan istilah SNMPTN, lantaran yang kemarin disebut "Jalur Undangan" ganti nama menjadi SNMPTN. Di samping SBMPTN beberapa Perguruan Tinggi Negeri melaksanakan Ujian Masuk Bersama (UMB) dan juga Ujian Masuk Mandiri oleh beberapa Perguruan Tinggi Negeri tertentu, menyerupai UI, ITB, dan UGM. Dari sejarah di atas, menurut perbandingan antara daya tampung dan peminat, juga menurut pengalaman di Bimbingan Tes, maka secara garis besar saya menciptakan pembagian terstruktur mengenai Perguruan Tinggi Negeri menyerupai yang ditunjukkan tabel di bawah ini: Penilaian di atas gres menurut kelompok PTN. Seharusnya kita juga mengikutsertakan efek Jurusan. Penilaian jurusan didasarkan pada jurusan favorit dan nonfavorit menyerupai terlihat dalam tabel di bawah ini: Untuk jurusan nonfavorit pembagian terstruktur mengenai turun satu tingkat (10%), jurusan favorit tetap (khusus untuk IPA hal ini hanya berlaku pada Perguruan Tinggi Negeri yang mempunyai jurusan Teknik). Misalnya, Sastra Rusia termasuk jurusan nonfavorit, maka pembagian terstruktur mengenai Sastra Rusia di UI termasuk pembagian terstruktur mengenai B. Khusus untuk Kedokteran Umum dan Ekonomi, pembagian terstruktur mengenai naik setengah tingkat (5%). Misalnya, UNDIP yakni universitas berklasifikasi B yang batas nilai minimumnya 35%–45%, maka untuk jurusan Kedokteran Umum UNDIP, nilai minimumnya harus sekitar 40%–50%. 4.2 MEMPREDIKSI NILAI KEMAMPUANMemprediksi nilai kemampuan ini sanggup dilakukan dengan menciptakan suatu tes simulasi yang jumlah soalnya sama dengan jumlah soal SBMPTN dan tingkat kesulitannya dibentuk setaraf dengan tingkat kesulitan soal SBMPTN. Nilai itu diklasifikasikan dalam A*, A, B, C, dan D. Cara menentukan pembagian terstruktur mengenai tersebut hampir sama dengan cara menentukan pembagian terstruktur mengenai PTN, yaitu menyerupai diperlihatkan oleh tabel di bawah ini. Jika Anda berklasifikasi A*, itu berarti Anda termasuk orang yang istimewa. Peluang Anda diterima di Perguruan Tinggi Negeri sebesar 90%. Jika Anda berklasifikasi A, itu berarti Anda diperkirakan telah mempunyai kemampuan menganalisis soal. Peluang Anda untuk diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang berklasifikasi A sekitar 50%; tetapi bila pilihan pertama Anda buat Perguruan Tinggi Negeri berklasifikasi A dan pilihan kedua di Perguruan Tinggi Negeri berklasifikasi B, maka peluang Anda diterima di Perguruan Tinggi Negeri semakin besar, yaitu sebesar 85%. Klasifikasi B diperkirakan belum bisa menganalisis soal dengan baik, tetapi sudah mempunyai pengertian yang baik perihal teori. Jika pada SBMPTN nanti, Anda menciptakan pilihan pertama di Perguruan Tinggi Negeri berklasifikasi B (atau A) dan pilihan kedua di Perguruan Tinggi Negeri berklasifikasi C, maka peluang Anda lulus sekitar 70%. Klasifikasi C diperkirakan belum mempunyai pengertian yang baik, tetapi sebagian besar rumus-rumus telah dihafal. Jika pada SBMPTN nanti, Anda menciptakan pilihan pertama di Perguruan Tinggi Negeri berklasifikasi C (atau B) dan pilihan kedua di Perguruan Tinggi Negeri berklasifikasi D, maka peluang Anda lulus sekitar 55%. Klasifikasi D diperkirakan belum menghafal rumus-rumus dengan baik. Karena itu, Anda perlu berguru lebih baik lagi. Simulasi-simulasi dibutuhkan sudah dilakukan sebelum Anda mendaftarkan diri di SBMPTN. Tetapi mulai dari kini sebaiknya Anda juga telah mengetahui apakah cara berguru Anda telah menunjang untuk diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang Anda idam-idamkan. Kalau contohnya Anda bercita-cita masuk Fakultas Kedokleran UI, maka minimum Anda harus berklasifikasi A. Seandainya dikala ini Anda sudah berklasifikasi A, maka dikala ini Anda tinggal mempertahankan cara berguru Anda selama ini. Akan tetapi, bila Anda gres berklasifikasi B, tentu Anda harus memperbaiki atau meningkatkan cara belajar Anda semoga nantinya, menjelang SNMPTN Anda bisa mencapai pembagian terstruktur mengenai A. Berdasarkan pengalaman saya, soal-soal di bawah ini sanggup memperkirakan cara-cara berguru Anda dikala ini. Dalam menjawab soal-soal dibawah ini, buku harus ditutup dan Kunci Jawaban sanggup dilihat di final dari artikel ini. Jika Anda berhasil menuntaskan paling sedikit 4 soal dari 5 soal di bawah ini dengan benar, maka cara berguru Anda selama ini telah membawa Anda ke tingkat C. 1. Persamaan garis yang melalui titik $(1,–2)$ dan tegak lurus terhadap garis $2x – 3y + 5 = 0$ adalah... $(A)\ 2x – 3y – 8 = 0$ $(B)\ 2x – 3y + 8 = 0$ $(C)\ 2x + 3y + 2 = 0$ $(D)\ 3x + 2y + 2 = 0$ $(E)\ 3x + 2y + 1 = 0$ 2. Diketahui $tan\ x =-2,4$ dengan $ 1\frac{1}{2}\pi< x < 2\pi$, maka $cos\ x= \cdots$ $(A) -\frac{12}{13}$ $(B) -\frac{5}{13}$ $(C) \frac{3}{13}$ $(D) \frac{12}{13}$ $(E) \frac{5}{13}$ 3. Invers fungsi $f(x)=\frac{2x+3}{x-5}$ yakni $f^{-1}(x) = \cdots$ $(A)\ \frac{x-5}{2x+3}$ $(B)\ \frac{2x-3}{x+5}$ $(C)\ \frac{5x+3}{x-2}$ $(D)\ \frac{5x-3}{x+2}$ $(E)\ \frac{2x+1}{x-2}$ 4. Nilai maksimum dari $f(x,y) = 2x + y$ yang memenuhi sistem pertidaksamaan $x + y \leq 5$, $x + 2y \leq 7$, $x \geq 0$, $y \geq 0$ adalah... $(A)\ 7$ $(B)\ 8$ $(C)\ 10$ $(D)\ 14$ $(E)\ 19$ 5. $log\left (a^{2}-b^{2} \right )$ sama dengan... $(A)\ log\ a^{2}- log\ b^{2}$ $(B)\ log \left (\frac{a^{2}}{b^{2}} \right )$ $(C)\ log \left (a+b \right )log \left (a-b \right )$ $(D)\ 2\ log\ a-2\ log\ b$ $(E)\ log \left (a+b \right )+log \left (a-b \right )$ Jika Anda berhasil menuntaskan paling sedikit 4 soal dari 5 soal di bawah ini dengan benar, maka cara berguru Anda selama ini telah membawa Anda ke tingkat B. 6.Perhatikan tabel berikut: Nilai Ujian Frekuensi $3$ $3$ $4$ $5$ $5$ $12$ $6$ $17$ $7$ $14$ $8$ $6$ $9$ $3$ Seorang siswa dinyatakan lulus bila nilai ujiannya lebih tinggi dari nilai rata-rata dikurangi satu. Dari tabel di atas, yang lulus ada sebanyak... $(A)\ 52$ orang $(B)\ 40$ orang $(C)\ 30$ orang $(D)\ 23$ orang $(E)\ 20$ orang 7. Penyelesaian pertidaksamaan $1 \leq \left | x-2 \right | \leq 4$ adalah... $(A)\ 3\leq x\leq 6$ $(B)\ x\leq 1$ atau $x\geq 3$ $(C)\ 1\leq x\leq 3$ $(D)\ x\leq -2$ atau $x\geq 6$ $(E)\ -2\leq x\leq 1$ atau $3\leq x\leq 6$ 8. Diketahui $x_{1}$ dan $x_{2}$ merupakan akar-akar persamaan kuadrat $x^{2} – 5x – 3 = 0$. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya $x_{1}^{2}x_{2}$ dan $x_{1}x_{2}^{2}$ adalah... $(A)\ x^{2}-15x-27=0$ $(B)\ x^{2}+15x-27=0$ $(C)\ x^{2}-34x+170=0$ $(D)\ x^{2}-170x-27=0$ $(E)\ x^{2}+27x-170=0$ 9. Grafik fungsi $y = 3 + sin\ x$ $(A)$ memotong sumbu $x$ di banyak titik $(B)$ memotong sumbu $x$ di tiga titik $(C)$ tidak memotong sumbu $x$ $(D)$ memotong sumbu $y$ di banyak titik $(E)$ tidak memotong sumbu $y$ 10. Deret geometri tak berhingga: $2^{x}+2^{2x}+2^{3x}+\cdots$ akan konvergen untuk... $(A)\ -1 \lt x \lt 1 $ $(B)\ 0 \lt x \lt \frac{1}{2} $ $(C)\ \frac{1}{2} \lt x \lt 1 $ $(D)\ \frac{1}{2} \lt x \lt 2 $ $(E)\ x \lt 0 $ Jika Anda berhasil menuntaskan 3 atau 4 soal dari 5 soal di bawah ini dengan benar, maka cara berguru Anda selama ini telah membawa Anda ke tingkat A. Akan tetapi bila Anda berhasil menuntaskan lebih dari 4 soal, maka cara berguru Anda selama ini telah membawa Anda ke tingkat A* 11. Jika $3x-x^{2}\geq 2$ dan $y^{2}+y\geq 2$, maka... $(A)\ -1\leq xy \leq 2$ $(B)\ -2\leq xy \leq 2$ $(C)\ -2\leq xy \leq 4$ $(D)\ -4\leq xy \leq 2$ $(E)\ -4\leq xy \leq 4$ 12. $\left (1-\frac{1}{4} \right )\left (1-\frac{1}{5} \right ) \cdots\left (1-\frac{1}{n+2} \right )\left (1-\frac{1}{n+3} \right )=\cdots$ $(A)\ \frac{1}{n+3}$ $(B)\ \frac{3}{n+3}$ $(C)\ \frac{3(n+2)}{n+3}$ $(D)\ \frac{4(n+2)}{n+3}$ $(E)\ \frac{4}{(n+2)(n+3)}$ 13. Jika garis $y=mx+5$ menyinggung kurva $y=x^{2}+bx+c$ di titik $(-1,4)$, maka nilai $c$ sama dengan... $(A)\ 3$ $(B)\ 4$ $(C)\ 5$ $(D)\ 6$ $(E)\ 7$ 14. Suatu deret aritmetika mempunyai $14$ suku. Jumlah suku-suku bernomor ganjil yakni $140$ dan jumlah suku-suku bernomor genap yakni $161$. Suku final dari deret tersebut adalah... $(A)\ 37$ $(B)\ 39$ $(C)\ 41$ $(D)\ 43$ $(E)\ 47$ 15. Sebuah tes diikuti oleh $60$ siswa dan nilai yang sanggup diperoleh dari $0$ hingga dengan $100$. Hanya $21$ siswa yang menerima nilai lebih besar atau sama dengan $80$. Berapa nilai rata-rata terkecil yang mungkin bagi ke $60$ siswa? $(A)\ 70$ $(B)\ 36$ $(C)\ 34$ $(D)\ 28$ $(E)\ 25$ Perhitungan-perhitungan di atas hanya berlaku untuk peserta IPA. Bagi peserta IPS tentu berbeda, dan soalnya hanya soal bernomor 1 hingga 10. Jika dari nomor 1–10, Anda berhasil mengerjakan dengan benar sebanyak: 3 atau 4 soal, maka cara berguru Anda bisa membawa Anda ke tingkat C. 5 atau 6 soal, maka cara berguru Anda bisa membawa Anda ke tingkat B. 7 atau 8 soal, maka cara berguru Anda bisa membawa Anda ke tingkat A dan lebih dari 8 soal, maka cara berguru Anda bisa membawa Anda ke tingkat A*. Jika ada sesuatu hal yang ingin kita diskusikan sanggup menyampaikannya melalui kotak komentar, mudah-mudahan admin masih bisa untuk menanggapinya. Kunci Jawaban: show 1.$E$ 2.$E$ 3.$C$ 4.$C$ 5.$E$ 6.$B$ 7.$E$ 8.$B$ 9.$C$ 10.$E$ 11.$D$ 12.$B$ 13.$D$ 14.$C$ 15.$D$ Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "✔ Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus Sbmptn (Strategi Menentukan Ptn)"
Posting Komentar