✔ Berguru Menciptakan Penelitian Tindakan Kelas (Ptk): Kajian Teori Dan Metodologi Ptk Minggu, 15 Juli 2018 Tambah Komentar Edit Indentifikasi, Pemilihan, Deskripsi dan Rumusan Masalah PTK, Karakteristik PTK, Hakikat PTK, Pengertian dan Kegunaan. Langsung saja kita coba pelajari perihal kajian teori, hipotesis tindakan serta Metodologi. KAJIAN TEORI dan HIPOTESIS TINDAKAN1. Kajian TeoriDalam menciptakan rumusan duduk kasus di atas sebetulnya Anda telah melaksanakan “analisis penyebab masalah” sekaligus menciptakan “hipotesis tindakan” yang akan diberikan untuk memecahkan duduk kasus tersebut. Untuk melaksanakan analisis secara tajam dan menjustifikasi perlakuan yang akan diberikan, Anda perlu merujuk pada teori-teori yang sudah ada. Tujuannya sekedar meyakinkan bahwa apa yang Anda lakukan sanggup dipertanggungjawabkan secara profesional. Dalam hal ini proses kerja sama memegang peranan yang sangat penting. Anda juga perlu membaca hasil penelitian terakhir, termasuk CAR, siapa tahu apa yang akan Anda lakukan sudah pernah dilakukan oleh orang lain; Anda sanggup mengambil manfaat dari pengalaman orang itu. Manfaat lain yang lebih penting, Anda akan mengetahui trend-trend gres yang sedang diperhatikan atau diteliti oleh para guru di seluruh dunia. Sekarang ini sedang nge-trend pembelajaran yang bernuansa quantum teaching, quantum learning, contextual learning, integrated curriculum, dan competency based curriculum yang semua berorientasi pada kepentingan siswa. Jika penelitian Anda masih berkutat pada pemberian drill dan PR biar nilai UAN mereka meningkat, tanpa memperdulikan rasa ketersiksaan siswa, profesionalisme Anda akan dipertanyakan. 2. Hipotesis TindakanLakukanlah analisis penyebab duduk kasus secara seksama biar tindakan yang Anda rencanakan berjalan dengan efektif. Hipotesis tindakan sanggup Anda tuliskan secara eksplisit, tetapi sanggup juga tidak sebab intinya Anda belum tahu tindakan mana yang akan berdampak paling efektif. METODOLOGI1. Setting PenelitianSetting penelitian perlu Anda uraikan secara rinci sebab penting artinya bagi guru lain yang ingin menjiplak keberhasilan Anda. Mereka tentu akan mempertimbangkan masak-masak apakah ada kemiripan antara setting sekolahnya dengan setting penelitian Anda. 2. Perbedaan Mengajar Biasa dengan CARDalam melaksanakan CAR acara mengajar standar (biasa) berlangsung secara alami; tetapi ada bagian-bagian tertentu yang diberi perlakuan secara khusus dan diamati dampaknya secara seksama. Langkah-langkah menyerupai pembuatan satuan pelajaran, planning pelajaran, lembaran kerja, dan alat bantu pembelajaran lainnya yaitu langkah pembelajaran standar, bukan CAR. Asumsinya CAR dilaksanakan oleh guru yang sudah melaksanakan pembelajaran standar secara lengkap tetapi belum berhasil. Ia akan memodifikasi bagian-bagian tertentu dari pembelajaran standar itu. Bagian yang dimodifikasi itulah fokus dari CAR Anda. 3. Tahap PerencanaanTahap perencanaan CAR sebaiknya hanya menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan CAR. Jika ada perubahan pada satuan pelajaran misalnya, hanya belahan yang diubah saja yang perlu diuraikan secara rinci. Akan lebih baik jikalau perubahan itu diletakkan dalam konteks satuan pelajaran aslinya sehingga terlihat terperinci besar perubahan yang dilakukan. Perangkat-perangkat pembelajaran juga hanya tambahannya yang diuraikan secara rinci. Jika pembelajaran standar telah dilaksanakan dengan baik perangkat pembelajaran yang diharapkan untuk CAR dengan sendirinya sebagian besar sudah tersedia. Yang sering terjadi dalam CAR selama ini pembelajaran standar belum dilaksanakan sehingga CAR menjadi wahana untuk mewujudkan pembelajaran standar. Hal itu terlihat dari latar belakang yang diuraikan secara emosional oleh peneliti, umumnya menggambarkan pembelajaran yang sangat tradisional, buruk, dan di bawah standar. Setelah sekolah menerima derma dana peningkatan kualitas pembelajaran pun uraian latar belakang itu tidak memperlihatkan adanya perubahan yang berarti. Secara tidak pribadi ditunjukkan bahwa perlakuan-perlakuan yang diberikan oleh pemberi dana selama ini berlalu tanpa bekas. Tahap perencanaan sanggup memerlukan waktu setengah bulan sebab harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, termasuk di dalamnya yaitu penyusunan jadwal, pembuatan instrumen, dan pemilihan kolaborator. 4. Siklus-siklusDalam CAR siklus merupakan ciri khas yang membedakannya dari penelitian jenis lain; oleh sebab itu siklus harus dilaksanakan secara benar. Siklus pada hakikatnya yaitu rangkaian “riset-aksi-riset-aksi- …” yang tidak ada dalam penelitian biasa. Dalam penelitian biasa hanya terdapat satu riset dan satu agresi kemudian disimpulkan. Dalam CAR hasil yang belum baik masih ada kesempatan untuk diperbaiki lagi hingga berhasil. Siklus terdiri dari (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; dan (4) refleksi; dan (5) perencanaan kembali. Yang diuraikan dalam siklus hanya belahan yang dimodifikasi melalui action reseach, bukan seluruh proses pembelajaran. Modifikasi atau perubahan secara total jarang dilakukan dalam action research yang berskala kelas sebab bagaimanapun sistem pendidikan secara umum masih belum berubah. Misalnya Anda akan memodifikasi pembelajaran dengan memperbanyak penggunaan carta. Dalam “perencanaan” yang Anda uraikan yaitu perihal carta itu saja, contohnya “Tiap pertemuan diusahakan akan ada carta yang dipakai dalam kelas.” Dalam “pelaksanaan” Anda uraikan kenyataan yang terjadi, apakah benar tiap pertemuan sanggup dipakai carta, contohnya “Penggunaan carta tiap pertemuan hanya sanggup dilakukan selama dua ahad pertama; ahad berikutnya rata-rata hanya satu carta tiap empat pertemuan.” Anda tentu saja sanggup mengelaborasi “pelaksanaan” itu dengan menyebutkan carta-carta apa saja yang digunakan, saat-saat mana yang paling sempurna untuk penggunaan, siapa yang menggunakan, berapa usang digunakan, berapa ukurannya, di mana disimpan, dsb., dsb. “Pengamatan” didominasi oleh data-data hasil pengukuran terhadap respons siswa, memakai banyak sekali instrumen yang telah disiapkan. “Refleksi” berisi klarifikasi Anda perihal mengapa terjadi keberhasilan maupun kegagalan, diakhiri dengan perencanaan kembali untuk perlakuan pada siklus berikutnya. Dalam action reseach selama ini banyak siklus yang bersifat semu, tidak sesuai dengan kaidah yang sudah baku. Inilah kelemahan-kelemahan yang terjadi. Dalam siklus diuraikan semua proses pembelajaran, sehingga tidak sanggup dilihat belahan yang sebetulnya sedang diteliti. Seolah-olah seluruh proses pembelajaran diubah secara total melalui CAR, dan sebelumnya pembelajaran berlangsung secara tradisional, buruk, dan di bawah standar. Tidak terperinci apakah perlakuan dalam suatu siklus dilakukan secara terus-menerus selama periode tertentu, hingga data pengamatan bersifat jenuh (menunjukkan teladan yang menetap) dan diperoleh dari banyak sekali sumber (triangulasi). Sebagai analogi, jikalau selama satu ahad suhu tubuh pasien memperlihatkan suhu 37,50 C; 370 C; 370 C; 37,50 C; 37,50 C; 37,50 C; dapatlah disimpulkan bahwa kondisinya telah kembali normal. Itu digabungkan dengan data pengamatan lain selama seminggu juga menyerupai perilaku, nafsu makan, dan denyut nadi pasien, yang bersifat triangulatif. Siklus dilakukan tidak menurut refleksi dari siklus sebelumnya. Ada siklus yang dilakukan secara tendensius: siklus pertama dengan metode ceramah, siklus kedua dengan demonstrasi, dan siklus ketiga dengan eksperimen, hanya ingin memperlihatkan bahwa metode eksperimen yaitu yang terbaik. Peneliti ini lupa bahwa metode harus diubahsuaikan dengan karakteristik materi pelajaran. Untuk materi pertama boleh jadi justru metode ceramah yang lebih cocok. 5. InstrumenInstrumen merupakan belahan yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan CAR. Jenis instrumen harus sesuai dengan karakteristik variabel yang diamati. Triangulasi dan saturasi (kejenuhan informasi) perlu diperhatikan untuk menjamin validitas data. Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "✔ Berguru Menciptakan Penelitian Tindakan Kelas (Ptk): Kajian Teori Dan Metodologi Ptk"
Posting Komentar