✔ Pembelajaran Aktif Dalam Matematika

ebelum membaca ini sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu  ✔ Pembelajaran Aktif dalam Matematika
Sebelum membaca ini sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu Strategi Pembelajaran Matematika SMA, lantaran post ini ialah kelanjutannya.

Pembelajaran Aktif atau yang bersahabat kita kenal dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL), sebetulnya dalam dunia pendidikan bukanlah barang baru, tetapi di Indonesia gres sekitar tahun seribu sembilan ratus sembilan puluhan ketika dipopulerkan secara nasional. Pengertian CBSA sendiri tidak gampang didefinisikan secara tegas, lantaran bukankah berguru itu sendiri wujud dari keaktifan siswa, walaupun derajat keaktifan sanggup saja tidak sama. Di samping itu masih aneka macam keaktifan yang tidak sanggup diukur atau diamati, contohnya memakai khasanah pengetahuannya untuk memecahkan masalah, menentukan teorema–teorema, konsep‐konsep untuk pertanda suatu proposisi, melaksanakan asimilasi dan modifikasi dalam rangka memahami pelajaran dan sebagainya. Keaktifan dalam pembelajaran aktif ialah lebih banyak berupa keaktifan mental meskipun ada juga yang diujudkan dengan keaktifan fisik.

Baca Juga

Pengetahuan selalu merupakan konstruksi dari seseorang yang mengetahui, alhasil tidak sanggup ditransfer kepada peserta yang pasif. Penerima harus mengkonstruksikan sendiri pengetahuan itu. Semua yang lain entah obyek maupun lingkungan, hanyalah
sarana untuk terjadinya konstruksi tersebut (Paul Suparno,1997).

Berangkat dari pandangan ini maka seorang siswa akan sanggup memahami matematika hanya apabila siswa secara aktif mengkonstruksikan pengetahuan yang ada pada dirinya lewat pengalamannya dengan lingkungan.

Dalam belajar, proses berguru terjadi dalam benak siswa. Jelas bahwa faktor siswa sangat penting. Kepentingannya sanggup ditinjau dari proses terjadinya perubahan, lantaran salah satu hakikat berguru ialah terjadinya perubahan tingkah laris seseorang berkat adanya pengalaman. Perubahan itu akan memperlihatkan hasil yang optimal jikalau perubahan itu memang dikehendaki oleh yang belajar, bermakna bagi siswa (menurut Ausubel). Dengan kata lain proses aktif dari orang yang berguru dalam rangka tujuan tersebut merupakan faktor sangat penting. Dengan demikian maka berguru aktif akan memperlihatkan hasil yang lebih bermakna bagi tercapainya tujuan dan tingkat kualitas hasil berguru tersebut.

Dalam pembelajaran aktif, siswa lebih berpartisipasi aktif sedemikian sehingga kegiatan siswa dalam berguru jauh lebih lebih banyak didominasi dari kegiatan guru dalam mengajar.
Tetapi perlu diketahui bahwa pembelajaran aktif bukan merupakan konsep yang memisahkan pembelajaran secara dikotomis menjadi pembelajaran aktif dan pembelajaran pasif, derajat keaktifan sanggup memiliki rentang dari sangat rendah, rendah, sedang, agak tinggi hingga dengan tinggi. Secara operasional acara pembelajaran sanggup kita cantumkan sebagai berikut:

1. Aktivitas guru:
a. Memantau kegiatan berguru siswa
b. Memberi umpan balik
c. Mengajukan pertanyaan yang menantang
d. Mempertanyakan gagasan siswa.

2. Aktivitas siswa:
a. Bertanya
b. Mengemukakan gagasan
c. Mempertanyakan gagasan orang lain.

(Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Menengan Atas oleh:Drs. Setiawan, M.Pd)

Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013;
ebelum membaca ini sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu  ✔ Pembelajaran Aktif dalam Matematika

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "✔ Pembelajaran Aktif Dalam Matematika"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel