✔ Tawaran Penelitian Pembelajaran Kooperatif

Proposal Penelitian Pembelajaran Kooperatif ✔ Proposal Penelitian Pembelajaran KooperatifProposal Penelitian Pembelajaran Kooperatif. Ini yakni contoh usulan yang sanggup Anda jadikan sebagai pemberian dalam mengajukan usulan penelitian kepada dosen pembimbing di daerah Anda kuliah. Kenapa usulan ini ditampilkan?, lantaran sewaktu kuliah saya tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan oleh dosen-dosen saya sehingga kini saya miskin pengetahuan perihal penelitian.

Melalui blog ini saya coba mendapatkan kritikan dan saran dari pembaca blog saya perihal usulan ini biar menambah pengetahuan saya perihal penelitian, lantaran ketika ini sangat diperlukan seorang guru harus bisa melaksanakan penelitian yang sering disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proposal ini akan diposting dalam tiga kali kesempatan jikalau ada yang menanggapi, paling tidak kasih komentar.

A. Latar Belakang

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai dan diajarkan di semua jenjang pendidikan sanggup menumbuhkan kemampuan kebijaksanaan sehat siswa yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga pemahaman konsep matematika bagi akseptor didik senantiasa menjadi perhatian yang serius. Seperti yang dikemukakan Ida Karnasih (2001:4): “Matematika yakni fondasi dari sains dan teknologi maka matematika merupakan kunci bagi peluang dan karir (opportunity dan career). Dalam hal ini siswa memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan mudah dan memecahkan problem dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga


Kebutuhan untuk sanggup memahami dan juga bisa memakai matematika dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat dan diperkirakan akan terus berkembang di masa mendatang. Disebabkan lantaran matematika sangat berperan dalam kehidupan manusia. Dimana setiap orang dalam melaksanakan aktivitasnya sadar atau tidak sadar niscaya berafiliasi dengan matematika. Dalam dunia yang semakin maju, mereka yang memahami matematika dan bisa berpikir matematis, relatif lebih gampang untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari terutama yang berafiliasi dengan matematika. Ida Karnasih (2001:1) menyampaikan bahwa:”permasalahan yang muncul kini ini terutama di Sumatera Utara yakni rendahnya kemampuan matematika siswa”. Hal ini diketahui dari kurangnya perhatian siswa dalam pengajaran matematika perihal penerapan matematika itu sendiri dengan bidang ilmu yang lain juga dalam kehidupan sehari-hari.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan matematika siswa atau hasil berguru matematika siswa. Usman H.B (2001:306) mengemukakan bahwa:”Yang menjadi faktor penyebab rendah atau kurangnya pemahaman akseptor didik terhadap matematika, salah satu diantaranya yakni metode pembelajaran yang dipakai oleh pengajar, contohnya dalam pembelajaran yang terorientasi kepada pendekatan tradisional yang menempatkan akseptor didik dalam proses berguru mengajar sebagai pendengar”. Padahal dalam proses berguru matematika, pengetahuan matematika tidak sanggup diberikan kepada anak begitu saja. Pemahaman konsep matematika akseptor didik akan berkembang apabila mereka ikut serta dalam acara matematika.

Disadari atau tidak motivasi dan minat siswa mempelajari matematika sangat rendah. Siswa cenderung menganggap bahwa matematika itu sukar dipelajari dan telah menjadi momok bagi kebanyakan siswa kini ini. Banyak orang menyampaikan bahawa matematika yakni sulit. Sujono (1988:338) menyatakan bahwa: …guru dan banyak orang remaja lain menawarkan bahwa matematika itu sukar dan menakutkan, dan ditunjukkan bahwa kemampuan matematika hanya sanggup ditunjukkan oleh anak yang benar-benar cemerlang.

Untuk itu diusahakan suatu motivasi pada siswa untuk berguru matematika, dengan penggunaan motivasi yang sempurna akan menjadikan minat yang baik dan berguru yang efektif, jadi diperlukan dengan pendekatan pembelajaran yang dikuasai guru sanggup memotivasi siswa untuk belajar, menjadikan siswa percaya diri dan yakin akan kemampuan sendiri dalam mengerjakan soal matematika sehingga siswa di dalam kelas tidak pasif lagi mendapatkan setiap bahan yang diberikan guru. Karena selama ini siswa dalam berguru kurang bisa berkomunikasi secara matematis, dimana siswa takut bertanya, tidak berani mengemukakan ide, bahkan cenderung membisu dalam kelas. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan diatas perlu diusahakan suatu pendekatan pembelajaran yang sanggup memperbaiki anggapan siswa bahwa matematika itu sulit dan hanya layak bagi siswa yang pintar. Maka diusahakan suatu pendekatan pembelajaran yang sanggup mengaktifkan siswa dalam proses berguru mengajar. Seperti yang dinyatakan oleh Alice F. Artzt dan Claire M. Newman (1990:4) bahwa: Research Indicates that cooperative learning experiences in the mathematics classroom foster improved attitudes toward the subject matter and toward the instructional experience. The individual builds confidence in his or her own ability to do mathematics, there by relieving the math anxiety that many student experience.

Kutipan di atas menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dalam pelajaran matematika banyak membantu perkembangan perilaku siswa terhadap problem pelajaran. Dengan adanya efek positif yang telah ditunjukkan dalam kutipan diatas, diperlukan pendekatan pembelajaran kooperatif ini sanggup meningkatkan hasil berguru matematika siswa yaitu dengan melaksanakan pendekatan pembelajaran. Berdasarkan keseluruhan uraian diatas, peneliti berkeinginan untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Pada Pokok Bahasan Dimensi Tiga di kelas X Sekolah Menengan Atas Budi Murni-1 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan bertitik tolak dari latar belakang problem maka identifikasi problem adalah:
  1. Kebiasaan berguru siswa yang lebih banyak mendapatkan isu dari guru.
  2. Pendekatan mengajar yang dipakai guru kurang sesuai dengan bahan pelajaran.
  3. Interaksi antar siswa dalam pembelajaran masih kurang.

C. Pembatasan masalah

Dari identifikasi problem diatas banyak permasalahan yang muncul dan membutuhkan penelitian tersendiri. Untuk memberi ruang lingkup yang terang pada pembahasan dan menghasilkan suatu penelitian yang efektif dan efisien maka penulis dalam penelitian ini membatasi problem hanya dalam hal mengenai hasil berguru matematika siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah pemecahan problem pada pokok bahasan Dimensi Tiga di kelas X SMU Budi Murni-1 Medan tahun pelajaran 2005/2006.

D. Perumusan Masalah

Dengan pembatasan problem diatas maka yang menjadi rumusan problem yang ditetapkan pada penelitian ini adalah:”Apakah penerapan pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah pemecahan problem efektif dalam pembelajaran siswa pada pokok bahasan dimensi tiga di kelas X SMU Budi Murni-1 Medan tahun pelajaran 2005/2006.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hasil Pembelajaran pendekatan kooperatif dengan langkah-langkah pemecahan problem terhadap hasil berguru siswa pada pokok bahasan dimensi tiga di kelas X SMU Budi Murni-1 Medan tahun pelajaran 2005/2006.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diperlukan bermanfaat sebagai berikut:
  1. Dapat dipakai oleh peneliti sebagai pola untuk meningkatkan proses berguru mengajar nantinya sesudah menjadi guru.
  2. Memberikan masukan bagi guru matematika mengenai pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa.
  3. Memberi isu kepada sekolah dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan pengajaran.

Mari kita coba berguru geogebra dasar, menggambar grafik fungsi kuadrat;
Proposal Penelitian Pembelajaran Kooperatif ✔ Proposal Penelitian Pembelajaran Kooperatif

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "✔ Tawaran Penelitian Pembelajaran Kooperatif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel